Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyatakan bahwa pelaksanaan debat kandidat kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024 menjadi momentum menawarkan gagasan untuk kemakmuran Aceh.
"Debat kedua mengangkat tema penting yaitu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tema ini menanti kandidat menawarkan gagasan untuk membawa Aceh menjadi negeri yang makmur," kata Ketua Ketua KIP Aceh, Agusni AH, di Aceh Besar, Jumat malam.
Pernyataan itu disampaikan Agusni AH dalam sambutan pembukaan debat kandidat kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024, di Aceh Besar.
Baca juga: Om Bus dan Mualem adu gagasan pemerataan layanan kesehatan di Aceh
Untuk diketahui, KIP Aceh malam ini kembali melaksanakan debat kandidat kedua Pilgub Aceh dengan topik upaya mewujudkan Aceh sejahtera dan mandiri, dan pelayanan publik yang unggul berkelanjutan.
Untuk ruang lingkupnya, berkaitan dengan investasi dan peningkatan ekonomi rakyat, optimalisasi pendapatan Aceh. Kemudian, lingkungan sosial budaya, dan olahraga, perdamaian dan reformasi hukum, kualitas pelayanan kesehatan, serta satu data Aceh.
Agusni mengatakan, tema tersebut menjadi tantangan pemimpin Aceh sebagai daerah yang pernah berjaya di masa kesultanan Aceh dulu.
"Kami yakin semua pasangan calon mampu mendulang kedigdayaan masa lalu itu," ujarnya.
Kata dia, melalui tema debat ini, pasangan calon dituntut juga harus berpikir bagaimana mentransformasi potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi, kemudian bagaimana mengatur strategi konkrit pemberdayaan UMKM.
"Serta inovasi ekonomi pembangunan berbasis kearifan lokal. Maka, kesejahteraan yang berkeadilan bisa diwujudkan," katanya.
Dirinya menambahkan, debat kedua ini juga menjadi momen penting bagi para pasangan calon untuk melukis kanvas demokrasi di Aceh.
"Kami percaya kedalaman pikiran dan tawaran solusi akan disikapi sebagai komitmen kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat di seluruh pelosok Aceh," demikian Agusni AH.
Baca juga: Janji Om Bus dan Mualem untuk pemerataan akses internet di Aceh
Sebagai informasi, Pilkada Aceh 2024 ini hanya ada dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni nomor urut 1 Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi, dan nomor urut 2 pasangan Muzakir Manaf alias Mualem dengan Fadhullah atau Dek Fadh.
Pasangan Bustami-Fadhil diusung oleh lima partai politik yaitu Nasdem, PAN, Golkar, dan dua partai lokal antara lain Partai Adil Sejahtera Aceh, serta Partai Darul Aceh, total dukungan sebanyak 29 dari 81 kursi di DPR Aceh.
Sedangkan, Mualem-Dek Fadh diusung koalisi besar gabungan partai politik lokal maupun nasional, yakni Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh (PNA), Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB, dan PDI Perjuangan dengan total 52 dari 81 kursi di DPR Aceh.
Baca juga: Dana Otsus jadi pembahasan hangat dalam debat pertama Pilgub Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Debat kedua mengangkat tema penting yaitu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tema ini menanti kandidat menawarkan gagasan untuk membawa Aceh menjadi negeri yang makmur," kata Ketua Ketua KIP Aceh, Agusni AH, di Aceh Besar, Jumat malam.
Pernyataan itu disampaikan Agusni AH dalam sambutan pembukaan debat kandidat kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024, di Aceh Besar.
Baca juga: Om Bus dan Mualem adu gagasan pemerataan layanan kesehatan di Aceh
Untuk diketahui, KIP Aceh malam ini kembali melaksanakan debat kandidat kedua Pilgub Aceh dengan topik upaya mewujudkan Aceh sejahtera dan mandiri, dan pelayanan publik yang unggul berkelanjutan.
Untuk ruang lingkupnya, berkaitan dengan investasi dan peningkatan ekonomi rakyat, optimalisasi pendapatan Aceh. Kemudian, lingkungan sosial budaya, dan olahraga, perdamaian dan reformasi hukum, kualitas pelayanan kesehatan, serta satu data Aceh.
Agusni mengatakan, tema tersebut menjadi tantangan pemimpin Aceh sebagai daerah yang pernah berjaya di masa kesultanan Aceh dulu.
"Kami yakin semua pasangan calon mampu mendulang kedigdayaan masa lalu itu," ujarnya.
Kata dia, melalui tema debat ini, pasangan calon dituntut juga harus berpikir bagaimana mentransformasi potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi, kemudian bagaimana mengatur strategi konkrit pemberdayaan UMKM.
"Serta inovasi ekonomi pembangunan berbasis kearifan lokal. Maka, kesejahteraan yang berkeadilan bisa diwujudkan," katanya.
Dirinya menambahkan, debat kedua ini juga menjadi momen penting bagi para pasangan calon untuk melukis kanvas demokrasi di Aceh.
"Kami percaya kedalaman pikiran dan tawaran solusi akan disikapi sebagai komitmen kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat di seluruh pelosok Aceh," demikian Agusni AH.
Baca juga: Janji Om Bus dan Mualem untuk pemerataan akses internet di Aceh
Sebagai informasi, Pilkada Aceh 2024 ini hanya ada dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni nomor urut 1 Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi, dan nomor urut 2 pasangan Muzakir Manaf alias Mualem dengan Fadhullah atau Dek Fadh.
Pasangan Bustami-Fadhil diusung oleh lima partai politik yaitu Nasdem, PAN, Golkar, dan dua partai lokal antara lain Partai Adil Sejahtera Aceh, serta Partai Darul Aceh, total dukungan sebanyak 29 dari 81 kursi di DPR Aceh.
Sedangkan, Mualem-Dek Fadh diusung koalisi besar gabungan partai politik lokal maupun nasional, yakni Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh (PNA), Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB, dan PDI Perjuangan dengan total 52 dari 81 kursi di DPR Aceh.
Baca juga: Dana Otsus jadi pembahasan hangat dalam debat pertama Pilgub Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024