Korem 011/Lilawangsa menginisiasikan pemugaran Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia yang berada di Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara, sebagai upaya untuk melestarikan situs sejarah nasional dalam momentum peringatan Hari Pahlawan Nasional 2024.
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, Senin, mengatakan proses renovasi bangunan makam pahlawan nasional Cut Meutia sedangkan dikerjakan oleh prajurit TNI.
“Selain itu, bingkai makam akan diganti jadi granit dan marmer, pendopo dibangun dari besi agar tidak dimakan rayap, selanjutnya makam ajudan Cut Nyak Meutia Tengku Supot Mata juga ikut dipugar, termasuk mushala, toilet, tempat upacara dan galeri juga direhab,” katanya di Aceh Utara.
Ia menjelaskan pemugaran makam Inong Aceh (perempuan Aceh) itu telah direncanakan sejak Mei 2024, bertujuan untuk menghargai jasa pahlawan sekaligus mengabadikan sebagai ikon situs sejarah nasional di Tanah Rencong.
Kata dia, momentum ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November, sehingga direncanakan tahun ini peringatan Hari Pahlawan akan digelar di makam tersebut.
“Perawatan situs sejarah ini diharapkan agar setiap harinya warga masyarakat lokal maupun luar daerah Aceh yang ingin berziarah bisa sampai ke Makam dengan mudah,” ujarnya.
Baca juga: Danrem Lilawangsa ziarah ke makam sosok pahlawan nasional di pelosok Aceh
Ia menambahkan, sejak dirinya ditunjuk sebagai Danrem di Aceh, ia langsung menyempatkan untuk berziarah ke Cut Meutia, namun saat itu kondisi makam pahlawan nasional tersebut sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak.
"Walaupun sudah pernah dipugar, namun saat saya ke sini terlihat kondisinya miris, mulai akses jalan hingga kondisi makam sangat memprihatinkan masih jauh dari kata layak,” ujarnya.
Kondisi komplek makam tersebut jauh beda dengan kondisi makam pahlawan nasional lainnya seperti Makam Cut Nyak Dhien sangat bagus sehingga menjadi situs sejarah terkenal yang ramai dikunjungi masyarakat untuk menambah pengetahuan.
Secara aturan, menurut dia, makam pahlawan nasional harus tersedia plaza tempat upacara, galeri maupun museum berisi replika barang milik almarhum, serta riwayat hidup dan benda sejarah lainnya.
“Jadi dalam rangka 10 November ini kami atas perintah Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal untuk memugar makam Cut Nyak Meutia. Hal itu merupakan karya bakti TNI kepada para pejuang, dengan harapan ke depan peziarah mudah bisa berziarah di Makam Cut Nyak Meutia,” ujarnya.
Wilayah kawasan makam tersebut merupakan hutan lindung, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang memanfaatkan daerah ini dengan berbagai aktivitas yang merusak lingkungan hutan maupun merambah hutan.
“Ini adalah hutan lindung dan aset negara di bawah pengawasan kami, jangan sampai ada aktivitas merambah atau merusak hutan dengan alasan buka kebun, itu tidak boleh,” ujarnya.
Selain itu, kata Danrem, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria yang juga putra asli Aceh guna mendukung upaya untuk membuka jalur akses ke makam pahlawan nasional tersebut.
“Mudah-mudahan Pak Nezar Patria turut membantu dalam perbaikan akses jalan dan penerangan jalan sampai ke makam, pemasangan arus listrik dari PLN, termasuk mendirikan BTS, sehingga mempermudah peziarah nantinya, termasuk tersedianya jaringan telepon seluler di daerah ini,” ujarnya.
Baca juga: Masjid Cut Meutia bagikan zakat sebelum hari raya hindari kerumunan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, Senin, mengatakan proses renovasi bangunan makam pahlawan nasional Cut Meutia sedangkan dikerjakan oleh prajurit TNI.
“Selain itu, bingkai makam akan diganti jadi granit dan marmer, pendopo dibangun dari besi agar tidak dimakan rayap, selanjutnya makam ajudan Cut Nyak Meutia Tengku Supot Mata juga ikut dipugar, termasuk mushala, toilet, tempat upacara dan galeri juga direhab,” katanya di Aceh Utara.
Ia menjelaskan pemugaran makam Inong Aceh (perempuan Aceh) itu telah direncanakan sejak Mei 2024, bertujuan untuk menghargai jasa pahlawan sekaligus mengabadikan sebagai ikon situs sejarah nasional di Tanah Rencong.
Kata dia, momentum ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November, sehingga direncanakan tahun ini peringatan Hari Pahlawan akan digelar di makam tersebut.
“Perawatan situs sejarah ini diharapkan agar setiap harinya warga masyarakat lokal maupun luar daerah Aceh yang ingin berziarah bisa sampai ke Makam dengan mudah,” ujarnya.
Baca juga: Danrem Lilawangsa ziarah ke makam sosok pahlawan nasional di pelosok Aceh
Ia menambahkan, sejak dirinya ditunjuk sebagai Danrem di Aceh, ia langsung menyempatkan untuk berziarah ke Cut Meutia, namun saat itu kondisi makam pahlawan nasional tersebut sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak.
"Walaupun sudah pernah dipugar, namun saat saya ke sini terlihat kondisinya miris, mulai akses jalan hingga kondisi makam sangat memprihatinkan masih jauh dari kata layak,” ujarnya.
Kondisi komplek makam tersebut jauh beda dengan kondisi makam pahlawan nasional lainnya seperti Makam Cut Nyak Dhien sangat bagus sehingga menjadi situs sejarah terkenal yang ramai dikunjungi masyarakat untuk menambah pengetahuan.
Secara aturan, menurut dia, makam pahlawan nasional harus tersedia plaza tempat upacara, galeri maupun museum berisi replika barang milik almarhum, serta riwayat hidup dan benda sejarah lainnya.
“Jadi dalam rangka 10 November ini kami atas perintah Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal untuk memugar makam Cut Nyak Meutia. Hal itu merupakan karya bakti TNI kepada para pejuang, dengan harapan ke depan peziarah mudah bisa berziarah di Makam Cut Nyak Meutia,” ujarnya.
Wilayah kawasan makam tersebut merupakan hutan lindung, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang memanfaatkan daerah ini dengan berbagai aktivitas yang merusak lingkungan hutan maupun merambah hutan.
“Ini adalah hutan lindung dan aset negara di bawah pengawasan kami, jangan sampai ada aktivitas merambah atau merusak hutan dengan alasan buka kebun, itu tidak boleh,” ujarnya.
Selain itu, kata Danrem, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria yang juga putra asli Aceh guna mendukung upaya untuk membuka jalur akses ke makam pahlawan nasional tersebut.
“Mudah-mudahan Pak Nezar Patria turut membantu dalam perbaikan akses jalan dan penerangan jalan sampai ke makam, pemasangan arus listrik dari PLN, termasuk mendirikan BTS, sehingga mempermudah peziarah nantinya, termasuk tersedianya jaringan telepon seluler di daerah ini,” ujarnya.
Baca juga: Masjid Cut Meutia bagikan zakat sebelum hari raya hindari kerumunan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024