Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Sebanyak 60 orang pemuda dan pemudi dari lima kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan dilatih berwirausaha untuk mengurangi jumlah pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja baru di daerah tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Aceh Selatan, Muzakir di Tapaktuan, Kamis mengatakan, pelatihan itu yang bertujuan menggali minat dan bakat para pemuda tersebut khusus difokuskan terhadap para pemuda berusia produktif yakni berumur mulai 18 - 30 tahun.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari (12 - 14 September 2017) menghadirkan dua pemateri masing-masing Ketua Pusat Pengembangan Kewirausahaan Kampus Sekolah Tingga Agam Islam (STAI) Tapaktuan, Taufik Hidayat Harahap dan salah seorang dosen STAI, M Ali Akbar.

"Para pemuda yang berusia antara 18 - 30 tahun tersebut rata-rata terdiri dari pemuda yang masih duduk dibangku sekolah dan kuliah. Kami ingin merubah pola pikir (mine site) dan wawasan mereka agar tidak lagi berorientasi menjadi PNS selesai menempuh pendidikan, sebab untuk menjadi orang sukses itu tidak mesti harus jadi PNS," papar Muzakir.

Dia menyebutkan, untuk tahap pertama perwakilan pemuda yang mengikuti pelatihan tersebut direkrut dari lima kecamatan dengan jumlah per kecamatan sebanyak 12 orang. Kelima kecamatan tersebut masing-masing Pasie Raja, Samadua, Sawang, Meukek dan Labuhanhaji Timur.

Menurutnya, jika kegiatan pelatihan tersebut dianggap sukses dengan mampu melahirkan wirausahawan-wirausahawan baru di desa masing-masing, maka ke depannya kegiatan serupa akan diperluas dengan mencakup seluruh kecamatan yang ada di daerah itu.

Pantauan dilapangan, para pemuda dan pemudi terlihat sangat antusias mengikuti seluruh materi pelatihan.

Dalam paparannya, para pemateri lebih memfokuskan kepada materi dasar yakni bagaimana caranya membangkitkan minat dan menggali bakat para pemuda untuk berinisiatif berwirausaha dengan cara memanfaatkan peluang-peluang usaha baru di kampungnya masing-masing.

Sebab, jika ada keinginan dan kemauan diri, cukup banyak ketersediaan potensi sumber daya alam yang masih berbentuk barang mentah untuk diolah menjadi barang jadi sehingga layak dijual.

Apalagi jika minat tersebut telah tumbuh maka manfaat yang akan dihasilkan pun cukup besar, karena mampu menjadikan para pemuda yang mandiri dan berdikari, katanya.

Sementara salah seorang pemateri dalam paparannya menyampaikan bahwa karena kegiatan ini baru perdana digelar maka materi awal yang disampaikan pun masih sebatas menggali bakat dan minat para pemuda untuk berwirausaha.

"Kami ingin merubah dulu pola pikir mereka agar lebih kreatif dan inovatif menciptakan peluang-peluang usaha baru di kampung masing-masing. Untuk ke depannya, baru dipaparkan materi pelatihan secara spesifik dan lebih terfokus melalui praktek langsung di lapangan," katanya.

Untuk mempererat jalinan silaturahmi secara berkelanjutan, para peserta pelatihan bersama panitia pelaksana dan pemateri juga sepakat membuat sebuah grup WhatsApp (WA).

Langkah ini bertujuan agar jika ada hal-hal tertentu yang ingin didiskusikan bersama bisa terlaksana meskipun tanpa pertemuan tatap muka secara langsung.


Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017