Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memprediksikan potensi terjadinya cuaca ekstrem pada beberapa wilayah di Aceh seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dipicu oleh aktivitas Monsoon Asia.
"Angin ini bertiup dari arah barat menuju timur, dari benua Asia bertekanan tinggi ke benua Australia bertekanan rendah. Biasanya terjadi saat musim hujan," kata Prakirawan BMKG Aceh, Nabila, di Banda Aceh, Kamis.
Nabila menjelaskan, angin monsun ini membawa uap air yang mempunyai jadwal tetap dan dapat mempengaruhi keadaan cuaca. Biasanya terkait dengan pergantian musim.
Selain itu, ia juga mengemukakan potensi cuaca ekstrem juga disebabkan adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Aceh serta aktifnya Indian Ocean Dipole (IOD) negatif (-) yang berpengaruh pada pertumbuhan awan hujan di wilayah Samudera Hindia bagian barat.
"IOD didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia," ujarnya.
Baca: BMKG imbau 11 daerah Aceh waspada banjir pada awal Desember
Di samping itu, lanjut Nabila, adanya Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 4 menyebabkan suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia Bagian Barat menjadi signifikan.
MJO ini merupakan suatu gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi kurang lebih 30-60 hari.
"Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya. Fase 3-4 sangat berpengaruh untuk wilayah Aceh," katanya.
Nabila menambahkan, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di Perairan Utara dan Barat Aceh juga dapat meningkatkan potensi penguapan dan potensi cuaca ekstrem di wilayah Aceh.
Adapun potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Langsa, Nagan Raya, dan Subulussalam pada (5/12)
Kemudian, wilayah Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Nagan Raya, Pidie, Pidie Jaya, Simeulue, dan Subulussalam pada (6/12).
Baca: BMKG: Wilayah barat selatan Aceh masih berpotensi banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024