Rumah BUMN Kota Sabang, Provinsi Aceh membina sebanyak 232 usaha mikro kecil menengah (UMKM) selama tahun 2024, baik pembinaan berupa pembuatan legalitas hingga pengembangan keterampilan pelaku usaha.
“Tahun 2024 ada 232 UMKM yang mendaftar di Rumah BUMN Sabang dan kita bina. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2023 yang hanya 151 UMKM,” kata Fasilitator Rumah BUMN Sabang Nadya di Kota Sabang, Rabu.
Ia menjelaskan UMKM binaan tersebut tidak hanya berasal dari Kota Sabang, tetapi ada juga UMKM dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Baca juga: Rumah BUMN Aceh jajaki potensi buyer pasar global untuk UMKM lokal
Pembinaan diberikan berupa pengurusan legalitas seperti pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat produk pangan industri rumah tangga (SPP-IRT), sertifikat halal, hingga peningkatan kapasitas yang berkolaborasi dengan instansi terkait lainnya.
“Selama 2024 kita ada packfest untuk pembinaan kemasan UMKM, ada juga UMKM go global, bazar ke luar negeri maupun dalam negeri, digitalisasi, hingga cek nilai gizi untuk produk makanan,” ujarnya.
Menurut Nadya, peningkatan pembinaan UMKM oleh Rumah BUMN Sabang selama tahun lalu juga dipicu adanya program pemerintah yang mendukung pengembangan UMKM.
Di antaranya seperti program packfest yang memfasilitasi pembuatan kemasan atau branding kemasan setengah harga bagi UMKM yang belum memiliki kemasan.
Selanjutnya, kata dia, berbagai kegiatan bazar UMKM yang digelar di dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia, bersama Rumah BUMN Aceh. Kemudian, ada juga program wajib sertifikasi halal bagi UMKM untuk menjamin mutu produk.
“Tentunya ini juga berkat kolaborasi dengan stakeholder seperti Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, serta bimbingan CEO dan CFO Rumah BUMN Aceh sehingga tahun 2024 banyak kegiatan dan makin banyak UMKM yang mendaftar untuk kita bina,” ujarnya.
Pada 2025, lanjut Nadya, Rumah BUMN Sabang akan fokus untuk sosialisasi dan edukasi pengembangan produk-produk olahan sampah seperti tas dari sampah plastik, meja dari kerajinan kayu dan produk lainnya.
Selain itu, tahun ini Rumah BUMN Sabang juga menargetkan pembentukan sebuah ekosistem usaha di daerah berbasis potensi dari masing-masing di wilayah kota paling barat Indonesia itu.
“Seperti di wilayah Paya Seunara ada UMKM daun kelor maka kita akan kolaborasi dengan PKK untuk kembangkan itu, kemudian di Batee Shok ada tanaman nilam dan pangan lain. Kami membuka kesempatan kepada UMKM untuk daftar Rumah BUMN Sabang,” ujarnya.
Baca juga: Dorong UMKM go global, Rumah BUMN Aceh ikut Malaysia International Tourism Expo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025