Rumah BUMN Aceh terus menjajaki potensi pembeli di tingkat pasar global untuk produk-produk unggulan milik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi paling barat Indonesia itu, dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
CEO Rumah BUMN Aceh Helmi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan salah satunya upaya dengan mengikuti pameran internasional, seperti baru-baru ini Rumah BUMN Aceh mengikuti Malaysia International Tourism Expo 2024 di Pahang, Malaysia dengan memboyong 200 jenis produk unggulan khas Aceh.
“Untuk kegiatan ini fokus kita dapatkan potensial pembeli, jadi sampel yang kita bawa sedikit, tapi habis semua,” kata Helmi.
Baca juga: Dorong UMKM go global, Rumah BUMN Aceh ikut Malaysia International Tourism Expo
Ia menjelaskan sebanyak 1.938 produk milik UMKM binaan Rumah BUMN di Aceh laku terjual dalam pameran global tersebut, dengan total nilai Rp86,9 juta dan produk yang paling banyak terjual berupa cemilan (snack).
“Produk yang paling diminati seperti kripik pisang, macaroni, kemudian food yakni keumamah, kerajinanberupa tas bordir Aceh dan kerajinan batok kelapa serta fesyen berupa jilbab dan kain ecoprint,” ujarnya.
Dalam ajang tersebut Rumah BUMN Aceh juga berhasil menggaet potensial kontrak yang saat ini sedang negosiasi, seperti kontrak dengan master agen keumamah Cut Kak untuk Malaysia, yang memesan sebanyak 500 pcs. Kemudian distributor cemilan untuk kedai runcit seluruh Malaysia dengan kebutuhan satu kontainer per dua minggu.
Kemudian, kontrak pemesanan sebanyak masing-masing 100 pcs untuk mangkok batok kelapa, jilbab bordir, dan kerajinan manik-manik oleh travel Batam, serta kontrak pemesanan eceng gondok dan kopi Aceh oleh travel Batam dan pengusaha Malaysia.
“Dan juga kontrak pelatihan yaitu pelatihan ecoprint kepada 70 orang di Sabah, Malaysia direncanakan November 2024, pelatihan pengolahan limbah sterofoam yang difasilitasi oleh KJRI Johor Bahru,” ujarnya.
Sebelumnya, Rumah BUMN Aceh memamerkan sebanyak 200 jenis produk unggulan khas Aceh milik 55 UMKM binaan dalam ajang Malaysia International Tourism Expo 2024.
Helmi mengatakan keterlibatan Rumah BUMN Aceh dalam ajang ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung UMKM di daerah Tanah Rencong itu agar bisa menembus pasar global.
"Ini bukan hanya soal memperkenalkan produk, tetapi juga memberikan wawasan global kepada UMKM binaan dan tim Rumah BUMN Aceh,” kata Helmi.
Tak hanya memanfaatkan untuk memperkenalkan produk asal Aceh kepada pengunjung, pihaknya juga mengikuti business matching yang dihadiri 100 potensial buyer dari berbagai negara, termasuk China, Thailand, Rusia, hingga Uni Emirat Arab.
Dalam ajang internasional ini, Rumah BUMN Aceh menaruh harapan agar ke depan UMKM lokal Aceh dapat membuka jalan ke pasar internasional.
Baca juga: 2.200 produk UMKM terjual dalam Rumah BUMN Aceh Fest 2.0 momen PON XXI
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
CEO Rumah BUMN Aceh Helmi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan salah satunya upaya dengan mengikuti pameran internasional, seperti baru-baru ini Rumah BUMN Aceh mengikuti Malaysia International Tourism Expo 2024 di Pahang, Malaysia dengan memboyong 200 jenis produk unggulan khas Aceh.
“Untuk kegiatan ini fokus kita dapatkan potensial pembeli, jadi sampel yang kita bawa sedikit, tapi habis semua,” kata Helmi.
Baca juga: Dorong UMKM go global, Rumah BUMN Aceh ikut Malaysia International Tourism Expo
Ia menjelaskan sebanyak 1.938 produk milik UMKM binaan Rumah BUMN di Aceh laku terjual dalam pameran global tersebut, dengan total nilai Rp86,9 juta dan produk yang paling banyak terjual berupa cemilan (snack).
“Produk yang paling diminati seperti kripik pisang, macaroni, kemudian food yakni keumamah, kerajinanberupa tas bordir Aceh dan kerajinan batok kelapa serta fesyen berupa jilbab dan kain ecoprint,” ujarnya.
Dalam ajang tersebut Rumah BUMN Aceh juga berhasil menggaet potensial kontrak yang saat ini sedang negosiasi, seperti kontrak dengan master agen keumamah Cut Kak untuk Malaysia, yang memesan sebanyak 500 pcs. Kemudian distributor cemilan untuk kedai runcit seluruh Malaysia dengan kebutuhan satu kontainer per dua minggu.
Kemudian, kontrak pemesanan sebanyak masing-masing 100 pcs untuk mangkok batok kelapa, jilbab bordir, dan kerajinan manik-manik oleh travel Batam, serta kontrak pemesanan eceng gondok dan kopi Aceh oleh travel Batam dan pengusaha Malaysia.
“Dan juga kontrak pelatihan yaitu pelatihan ecoprint kepada 70 orang di Sabah, Malaysia direncanakan November 2024, pelatihan pengolahan limbah sterofoam yang difasilitasi oleh KJRI Johor Bahru,” ujarnya.
Sebelumnya, Rumah BUMN Aceh memamerkan sebanyak 200 jenis produk unggulan khas Aceh milik 55 UMKM binaan dalam ajang Malaysia International Tourism Expo 2024.
Helmi mengatakan keterlibatan Rumah BUMN Aceh dalam ajang ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung UMKM di daerah Tanah Rencong itu agar bisa menembus pasar global.
"Ini bukan hanya soal memperkenalkan produk, tetapi juga memberikan wawasan global kepada UMKM binaan dan tim Rumah BUMN Aceh,” kata Helmi.
Tak hanya memanfaatkan untuk memperkenalkan produk asal Aceh kepada pengunjung, pihaknya juga mengikuti business matching yang dihadiri 100 potensial buyer dari berbagai negara, termasuk China, Thailand, Rusia, hingga Uni Emirat Arab.
Dalam ajang internasional ini, Rumah BUMN Aceh menaruh harapan agar ke depan UMKM lokal Aceh dapat membuka jalan ke pasar internasional.
Baca juga: 2.200 produk UMKM terjual dalam Rumah BUMN Aceh Fest 2.0 momen PON XXI
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024