Tanggul tanah Sungai Aceh Tamiang di wilayah Desa Tangsi Lama-Pekan Seruway, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, mengalami abrasi dan nyaris pecah akibat diterjang banjir luapan yang terjadi, pada Rabu.

“Sudah beberapa kali terjadi abrasi. Kali ini yang parah lebih kurang 30 meter, sangat rawan jebol,” kata Muhammad Deni, warga desa setempat, Aceh Tamiang.

Petugas BPBD dan Satgas SAR Aceh Tamiang telah berada di lokasi untuk melakukan perbaikan tanggul secara swadaya menggunakan karung goni diisi tanah sebagai benteng penahan air.

Menurut Deni, awalnya tanggul hanya retak, namun ketika sungai sering banjir keretakannya bertambah parah. 

Sementara, kata dia, benteng talud yang pernah dibangun sudah roboh dan batang kelapa sawit yang dihunjamkan ke dasar sungai sebagai penghalau arus tampak tak berfungsi.

“Posisi abrasi tanggul tepat di tikungan sungai, sehingga tidak kuat menahan tendangan arus kencang setiap banjir,” ujarnya.

Baca: BPBD: Sebanyak 280 rumah di pedalaman Aceh Timur terendam banjir

Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang Indra mengatakan satu unit alat berat milik pemda telah dikerahkan ke lokasi tanggul yang kupak-kapik tersebut. Perbaikan tanggul akan dilakukan hari ini.

“Alat berat ekskavator sudah masuk tadi malam. Ada juga tanah timbun masuk tapi perbaikan tanggul belum bisa, karena beko tidak bisa berdiri di atas tanggul,” ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery mengatakan abrasi tanggul Sungai Seruway telah diperbaiki bersifat sementara oleh anggota BPBD menggunakan karung goni diisi pasir. Posisi benteng goni tepat di belakang rumah penduduk yang hampir tersentuh air sungai.

“Sebagai langkah antisipasi kita buat benteng tanggul secara swadaya menggunakan goni yang diisi pasir tanah dengan melibatkan personel TNI/Polri dan warga,” ujarnya.

Berdasrakan  data BPBD Aceh Tamiang, sebanyak 14 desa terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan yakni, Bandar Pusaka tujuh desa, Karang Baru enam desa dan Kuala Simpang satu desa.

“Dampak terparah terjadi di Desa Sukajadi, Karang Baru sebanyak 35 KK atau 115 jiwa mengungsi,” katanya.

Baca: DPRA desak gubernur advokasi penanganan banjir Aceh ke pusat
 

Pewarta: Dede Harison

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025