Meulaboh (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Cut Yusminar, melaporkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, adanya aktivitas pencurian ikan di perairan kawasan itu.

"Kami berharap difungsikan dan ditempatkan petugas di pos pengawasan, karena saat ini banyak terjadi illegal fishing. Walaupun bukan besar-besaran, tapi pemboman ikan juga marak di perairan Aceh Selatan,"katanya saat berkunjung ke Meulaboh, Senin.

Dia menyampaikan, di kawasan Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, telah terbangun satu unit pos pengawasan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), namun tidak ada petugas sehingga belum berfungsi.

Cut Yusminar, menyampaikan, pada 2016 KKP RI sudah banyak membantu prasarana kemaritiman untuk daerah mereka, seperti pembangunan Integrated Cold Storge 500 ton, termasuk yang satu unit lainnya yang sedang dibangun berkapasitas 100 ton.

Aceh Selatan tahun ini juga membangun kawasan sentra kuliner, kemudian juga ada rencana pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) terbesar di barat selatan Aceh, termasuk pos pengawasan yang belum dioperasikan itu.

"Kami tidak bisa melaksanakan pengawasan karena tidak ada kelengkapan sarana prasaran, kami harapkan pos pengawasan itu segera berfungsi. Kemudian saya sangat terharu Bu Menteri Susi sangat antusias membantu masyarakat Aceh,"ungkapnya di acara kuliah umum bersama Menteri Susi di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh.

Lebih lanjut dijelaskan, wilayah barat selatan Aceh secara luas merupakan kawasan yang berada di bibir pantai yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, kawasan yang berhadapan dengan laut lepas Samudera Hindia-Indonesia.

Saat tsunami 2004, cukup luas area pesawahan masyarakat yang sudah sangat dekat dengan laut menjadi lahan tidur dan sangat berpotensi dikembangkan sebagai kawasan sentra budidaya perikanan budidaya, apabila mendapat dukungan prasarana memadai.

Cut Yusminar, meminta agar ada upaya restorasi kawasan pantai, salah satunya pembangunan cetak kolam baru atau kolam tambak untuk memanfaatkan lahan tidur yang hamparannya sangat luas berada disepanjang garis pantai wilayah barat Aceh.

"Menurut pengamatan saya, banyak sawah-sawah yang dulu ditanamami padi, sekarang sudah masuk air laut saat tsunami 2004. Kami mohon agar dapat membuat program percetakan tambak baru untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur,"katanya menambahkan.


Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017