Lhokseumawe (ANTARA Aceh)- Harga komoditi lada di sejumlah pasar dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa terakhir.

Menurut salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Inpres Lhokseumawe, Furqan, Selasa menyebutkan, menurunnya harga salah satu jenis rempah-rempah tersebut terjadi secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir.

Ceritanya, sebelumnya harga lada yang dijual oleh pedagang dipasar berkisar Rp 200 ribu/ Kg. kemudian beberapa bulan yang lalu turun menjadi Rp 180 ribu / Kg. Serta dalam sebulan terakhir, harganya terus anjlok, hingga harga jual lada kepada konsumen dipasar menjadi Rp 130 ribu / Kg.

Sebelumnya dijual dengan harga Rp 200 ribu / Kg, lalu pelan-pelan turun hingga sekarang kita jual dengan kisaran harga antara 130 ribu / Kg, ucap pedagang itu.

Sebagaimana dikatakan oleh pedagang tersebut, rendahnya harga lada dipasar, dikarenakan rendahnya harga beli lada dari pemasok. Sehingga pedagang menjualnya juga dengan harga rendah.

Karena rendahnya harga yang kita beli, maka kita juga menyesuaikannya dengan harga jual kembali kepada konsumen dipasar, ujar Furqan.

Disebutkan olehnya, pasokan lada untuk kebutuhan pasar tradisional di wilayah Lhokseumawe saat ini, banyak didatangkan dari luar Provinsi Aceh. Sedangkan produksi lada didaerah masih sangat minim. Sedangkan kebutuhan lada di Aceh, umumnya dipakai sebagai bumbu masakan, tambahan racikan kuliner dan juga obat-obatan.

Berdasarkan informasi, harga lada dipasaran saat ini juga sedang turun. Akibat anjloknya harga lada dipasaran global, ikut mempengaruhi harga lada dipasaran tradisional. Beberapa daerah produsen komoditi lada di Indonesia. Seperti Bangka Belitung, berharap harga komoditi lada dapat stabil kembali.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017