Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kabupaten Aceh Besar mendorong kalangan pelaku usaha pariwisata di daerah itu mengembangkan destinasi wisata pulau terluar seperti Kepulauan Pulo Aceh.

Ketua Dewan Pengawas ASPPI Kabupaten Aceh Besar Kisswoyo di Banda Aceh, Kamis, mengatakan pulau terluar di Kabupaten Aceh Besar memiliki potensi menjanjikan, terutama wisata baharinya.

"Selama ini, pariwisata pulau-pulau terluar belum begitu dilirik. Namun, setelah melihat potensinya, kami mengajak kalangan pelaku pariwisata untuk mengembangkan," kata Kisswoyo.

Baca juga: Tren pariwisata Aceh kian positif, begini proyeksi dari ASPPI

Ia menyebutkan pariwisata pulau terluar di Aceh Besar yang bisa dikembangkan di antaranya Pulau Beras dan Pulau Nasi di Kecamatan Pulo Aceh. Serta Pulau Bunta dan Pulau Tuangku di Kecamatan Peukan Bada.

Untuk Pulau Beras atau Pulau Breuh, kata dia, selain memiliki pesona alam dan baharinya yang indah, juga memiliki destinasi mercusuar peninggalan kolonial Belanda.

Mercusuar tersebut bernama William Toren. Mercusuar itu sudah berusia 145 tahun. Bangunan mercusuar William Toren hanya ada tiga di dunia. Selain di Pulau Beras, mercusuar William Toren dibangun di Belanda dan Kepulauan Karabia

"Sedangkan pariwisata Pulau Nasi, selain pesona alamnya yang indah, juga ada selancar ombak serta beberapa titik penyelaman terumbu karang. Potensi serupa juga ada di Pulau Bunta dan Pulau Tuangku," kata Kisswoyo.

Selain mengajak kalangan pelaku usaha pariwisata, Kisswoyo juga mengharapkan dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar membangun infrastruktur pendukung pengembangan pariwisata pulau terluar tersebut.

Tanpa dukungan pemerintah daerah, tentu sulit kalangan pelaku usaha pariwisata mengembangkan wisata pulau terluar di Kabupaten Aceh Besar. Pengembangan pariwisata ini berdampak langsung kepada perekonomian masyarakat," kata Kisswoyo.

Baca juga: ASPPI: Perayaan Idul Adha jadi daya tarik wisatawan ke Aceh

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025