Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar, menemui Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera, Lisa Podolny membahas penanganan pascabencana di Aceh, di Medan, Senin.

"Pertemuan berlangsung setelah Wali Nanggroe berkunjung ke Aceh Tamiang, wilayah yang paling parah terdampak bencana, didampingi Staf Khusus Dr Muhammad Raviq," kata Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, di Banda Aceh, Senin.

Zulfikar mengatakan, salah satu fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut yakni membahas penanganan pascabencana banjir dan longsor di Aceh, serta penguatan kerjasama kemanusiaan hingga ketahanan iklim antara Aceh dan Amerika Serikat.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud mengapresiasi perhatian dan solidaritas oleh perwakilan diplomatik Amerika Serikat. 

Menurutnya, empati internasional memiliki arti penting bagi masyarakat yang masih berjuang menghadapi kehilangan, pengungsian, serta kerusakan lingkungan akibat bencana.

Baca: Wali Nanggroe: Perlu investigasi menyeluruh untuk atasi bencana di Aceh

Salah satu isu utama yang disoroti adalah kebutuhan mendesak terhadap akses air minum bersih di wilayah terdampak bencana. 

Tgk Malik menekankan, pentingnya dukungan sistem pengolahan air minum portable, mengingat banyak sumber air tercemar pasca-banjir dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan lanjutan.

“Air bersih adalah kebutuhan kemanusiaan yang mendasar sekaligus fondasi pemulihan kesehatan masyarakat pasca-bencana,” kata Wali Nanggroe.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas peluang kerjasama konkret di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, dan perlindungan lingkungan.

"Sektor-sektor tersebut semakin strategis untuk memperkuat kapasitas daerah menghadapi bencana yang kian meningkat seiring perubahan iklim," demikian Tgk Malik Mahmud Al Haythar.

Baca: Wali Nanggroe Aceh beri gelar kehormatan untuk Tito Karnavian

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025