Lhoksukon (ANTARA Aceh) - Sejumlah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Pase, Kabupaten Aceh Utara, memperingati miladnya ke-41 dengan doa bersama dan santunan anak yatim, Senin.

Kegiatan ini dihadiri para petinggi Partai Aceh (PA) dan Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah timur Kabupaten Aceh Utara, berlangsung di Masjid Baitul Ghafur, Desa Matang Drien, Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Panitia pelaksana acara, M Nasir alias Manok Nek mengatakan, kegiatan ini digelar oleh KPA/PA empat sago (Sebutan KPA untuk wilayah se tingkat kecamatan). Masing-masing adalah Sago Raja Sabi, Kulam Meudelat, Kuta Piadah dan Sago Pang Nanggro.

"Milad kali ini diisi dengan doa bersama, dengar tausiah dan satunan kepada 60 orang anak yatim. Acara berakhir dengan makan-makan bersama yang telah disediakan panitia," kata Manok Nek.

Mantan petinggi GAM daerah itu, Ismail A Jalil atau Ayah Wa yang juga Ketua DPR Kabupaten Aceh Utara mengatakan, milad ini merupakan sebuah ajang mempersatukan para mantan kombatan untuk saling mengenang dan berdoa bagi para syuhada.

"Kita jadikan milad ini menjadi sebuah ajang untuk mempererat tali silaturahim, baik dengan masyarakat dan para mantan (GAM), untuk bersatu jangan sampai pecah belah oleh isu-isu yang tidak baik. Dengan momen seperti ini mari kita secara bersama-sama berdoa untuk para syuhada," sebutnya Ayah Wa.

Di lain sisi, pihaknya meminta pemerintah pusat untuk merealisasikan sejumlah butir-butir MoU Helsinki. Menurutnya, sejumlah butir sampai saat ini masih belum ada kejelasan, salah satunya mengenai bendera bintang bulan.

"Kita berharap pemerintah pusat agar segera merealisasikan butir-butir MoU Helsinki, karena masih banyak yang belum terealisasi hingga saat ini, padahal damai sudah 12 tahun," katanya.

Acara yang mendapat pengawalan dari pihak Polri dan TNI tersebut juga dihadiri ratusan masyarakat dan kegiatan ini berakhir hingga siang hari.

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017