Meulaboh (ANTARA Aceh) - Harga beras kualitas premium dan medium di Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengalami kenaikan rata-rata Rp5.000/zak karena pasokan terbatas akibat terganggunya rantai distribusi.

Zulkifli (40), pedagang grosir beras, di Meulaboh, Kamis, mengatakan, hampir semua jenis merk beras lokal yang naik, disisi lain persediaan mereka juga menipis karena pasokan beras dari sentra produksi terbatas karena mengalami gagal panen.

"Kami menerima pasokan beras dengan harga lebih tinggi dari biasanya, kemudian harga jualnya sudah tentu mengikuti. Alasan dari produsen karena harga pembelian gabah mahal, pupuk juga sudah mahal," sebutnya saat ditemui di toko grosirnya.

Ia menyampaikan, kenaikan harga sekira Rp5.000/zak tidak menyurutkan minat masyarakat membeli beras kemasan di tempat grosir maupun penjual enceran, apalagi saat ini masih disuasana bulan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh.

Beberapa jenis beras lokal isi 15 kilogram yang mengalami kenaikan tersebut seperti, beras merk dua mawar dari harga Rp150.000 naik menjadi Rp160.000/zak, TD dari Rp150.000/zak, menjadi Rp155.000/zak, Rajawali Rp150.000/zak, naik Rp155.000/zak.

Kemudian hampir semua beras produksi lokal berasal dari kabupaten/kota di Aceh, mengalami kenaikan, faktor utama adalah terjadinya gagal panen dan tidak tercapainya luas tanam secara menyeluruh pada musim tanam gaduh di pertengahan 2017.

Harga gabah meningkat dan pupuk mahal, juga disebutkan menjadi salah satu faktor haga jual beras kian tinggi, kemudian sentra produksi pertanian di Aceh mengalami gagal panen sehingga berpengaruh tidak stabilnya pasokan gabah maupun beras kedistributor.

Semenjak dua hari, sudah dilakukan pasa murah dan operasi pasar oleh Pemerintah Aceh bersama pihak terkait di daerah itu, belum terpengaruh terhadap turunnya harga beras, justru para pedagang khawatir harga beras akan semakin tinggi.

Terlebih lagi, ketika mencermati potensi gangguan alam, seperti bencana alam banjir dan tanah longsor yang sempat memutuskan akses transportasi darat di jalur Barat Selatan Aceh, selama ini banyak pasokan beras juga dari pasar Medan Sumatera Utara terhenti.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Aceh Barat, Jamal, yang ditemui disela-sela pasar murah dan operasi pasar di Kecamatan Meureubo, menyatakan, kegiatan itu untuk mencegah terjadinya kenaikan harga pangan.

"Maka itu, kegiatan hari ini juga merupakan kesiapan pemerintah dalam menekan terjadinya kenaikan harga sembako. Disperindg Aceh bersama Bulog menyediakan bahan empat jenis bahan pokok dengan harga subsidi pemerintah," sebutnya.

Sembako yang dijual berupa telur ayam broiler seharga Rp36.000/ papan atau setara Rp1.200/butir, minyak goreng kemasan Bimoli Rp22.000/paket atau Rp11.000/liter, beras kualitas Rp115.000/zak dan gula pasir seharga Rp20.000/paket atau Rp10.000/kg.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017