Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Bawang putih impor asal China, mendominasi kebutuhan salah satu kebutuhan bumbu dapur sejumlah pasar tradisional di wilayahi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Furqan, salah seorang pedagang bawang putih di pasar Inpres Lhokseumawe, Minggu menyebutkan, umumnya bawang putih yang dijual oleh pedagang di pasar dalam wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, adalah jenis bawang putih impor.

Tambahnya, bawang putih impor tersebut, didatangkan dari China, yang ditandai dari label karung kemasan dan juga bawang putihnya memiliki ciri fisik kulit lebih tipis dan ukuran siungnyanya juga besar.

Sementara mengenai harganya, bawang putih asal negeri Tirai Bambu tersebut juga lebih miring harganya serta cenderung stabil. Begitu juga dengan stoknya juga selalu aman dan lancar.

"Karena alasan harga lebih miring dan juga rasanya yang lebih enak dengan bawang putih lokal dan juga stoknya yang selalu ada, sehingga pedagang lebih banyak menjual bawang putih jenis impor tersebut," ungkap Furqan.

Sebutnya, minimnya pasokan bawang putih lokal menjadi salah satu penyebab banyaknya pedagang yang menjual jenis bawang putih impor. Selain daripada kualitas bawang putih impor lebih baik. Dimana untuk jenis bawang putih lokal kulit arinya lebih tebal dan rasanya juga berbeda dengan bawang putih impor serta pasokannya juga tidak stabil.

"Bawang putih lokal biasanya didatangkan dari Kabupaten Bener Meriah, akan tetapi sudah beberapa bulan ini, pasokannya tidak ada. Sedangkan pasokan bawang putih impor cenderung stabil yang dipasok melalui Pelabuhan Belawan Sumatera Utara," terang pedagang bawang tersebut. 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018