Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe, Provinsi Aceh, melaksanakan upacara Hari Dharma Samudera 2018 di Markas Komando Lanal Lhokseumawe, Senin.

Upacara yang bertema "Dengan Semangat Pertempuran Laut Aru, Mari Kita Kembalikan Kejayaan Maritim Bangsa Indonsia", dipimpin Komandan Lanal Lhokseumawe Letkol M. Sjamsul Rizal tersebut diikuti oleh seluruh anggota Lanal Lhokseumawe dan juga anggota TNI/Polri lainnya.

Dalam amanat Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi yang dibacakan Danlanal Lhokseumawe, disebutkan bahwa Hari Dharma Samudera yang diperingati setiap 15 Januari adalah untuk mengenang peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru saat pembebasan Irian Barat 56 tahun silam.

Kala itu terjadi pertempuran di laut Aru yang melibatkan tiga kapal cepat torpedo TNI AL, yakni KRI Macan Tutul, KRI Harimau dan KRI Macan Kumbang menghadapi kapal perang kerajaan Belanda yang lebih modern dan canggih.

Komodor Yos Sudarso yang saat itu menjabat sebagai Deputi Kasal di atas RI Macan Tutul bersama awak kapal lainnya, terus melakukan perlawanan terhadap kapal perang Belanda yang lebih modern.

KRI Macan Tutul menjadi sasaran tembakan kapal Belanda dan akhirnya Komodor Yos Sudarso bersama 25 prajurit lainnya gugur sebagai pahlawan "kusuma bangsa", sedangkan KRI Macan Kumbang dan KRI Macan Harimau dapat selamat.

" Atas peristiwa tersebut, para pahlawan Laut Aru telah memberikan teladan sejati kepada kita, yakni sikap kesatria dan rela berkorban demi bangsa dan negara," tegasnya.

Selain itu, momentum peringatan ini dapat menjadi motivasi bagi prajurit TNI AL untuk mengaktuliasasikan nilai-nilai perjuangan para pendahulu.

Tantangan yang dihadapi oleh TNI Angkatan Laut semakin kompleks, apalagi secara geografis Indonesia memiliki wilayah dua pertiga adalah lautan yang kaya akan sumber daya alam hayati dan non hayati serta merupakan jalur utama perdagangan laut Internasional.

Kekayaan hayati laut melimpah sebagai sumber pangan yang sangat berharga, sedangkan kekayaan nonhayati laut saperti minyak bumi merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan.

Hal ini tentu saja sangat mengundang pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan laut Indonesia bagi kepentingan mereka. Oleh karenanya tidak ada kata lain, seluruh komponen harus siap menjaga wilayah laut dengan Armada yang modern, kuat dan handal serta para prajurit yang berkelas dunia.


Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018