Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Provinsi Aceh menyatakan penggunaan virietas Inpari 42 akan mampu meningkatkan produktivitas padi.
"Peningkatan produksi ini bedasarkan hasil panen padi yang ditanam di lahan demplot Research Extension Linkages (REL) seluas satu hektare milik petani di kawasan Lhoknga Aceh Besar," kata Kepala BPTP Aceh, Basri A Bakar di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan hasil ubinan menunjukkan rata-rata produktivitas mencapai 7,83 ton/ha dari kondisi eksistingnya 5 - 6 ton gabah kering panen (GKP) per hektare atau terjadi kenaikan sekitar 1,8 ton per hektare.
Kegiatan REL tersebut merupakan program dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh bekerja sama dengan BPTP Aceh sejak musim tanam gadu dan dilanjutkan musim tanam rendeng yang akan panen pada Januari 2018.
Basri mengatakan BPTP Aceh juga siap melakukan pendampingan teknologi untuk petani di seluruh Provinsi paling ujung barat Indonesia itu dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Menteri Pertanian tahun ini juga telah mencanangkan sebagai tahun benih, artinya Badan Litbang Pertanian melalui BPTP diminta untuk menyiapkan benih unggul dengan membina penangkar dan pihak-pihak lain dalam upaya mendongkrak produktivitas padi minimal 1 ton per hektare," kata Basri.
Ia menambahkan dalam waktu dekat padi jenis Inpari 42 yang ditanam di lahan seluas 300 hektare di kawasan Kabupaten Aceh Besar juga akan siap di panen oleh petani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Peningkatan produksi ini bedasarkan hasil panen padi yang ditanam di lahan demplot Research Extension Linkages (REL) seluas satu hektare milik petani di kawasan Lhoknga Aceh Besar," kata Kepala BPTP Aceh, Basri A Bakar di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan hasil ubinan menunjukkan rata-rata produktivitas mencapai 7,83 ton/ha dari kondisi eksistingnya 5 - 6 ton gabah kering panen (GKP) per hektare atau terjadi kenaikan sekitar 1,8 ton per hektare.
Kegiatan REL tersebut merupakan program dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh bekerja sama dengan BPTP Aceh sejak musim tanam gadu dan dilanjutkan musim tanam rendeng yang akan panen pada Januari 2018.
Basri mengatakan BPTP Aceh juga siap melakukan pendampingan teknologi untuk petani di seluruh Provinsi paling ujung barat Indonesia itu dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Menteri Pertanian tahun ini juga telah mencanangkan sebagai tahun benih, artinya Badan Litbang Pertanian melalui BPTP diminta untuk menyiapkan benih unggul dengan membina penangkar dan pihak-pihak lain dalam upaya mendongkrak produktivitas padi minimal 1 ton per hektare," kata Basri.
Ia menambahkan dalam waktu dekat padi jenis Inpari 42 yang ditanam di lahan seluas 300 hektare di kawasan Kabupaten Aceh Besar juga akan siap di panen oleh petani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018