Lhoksukon (Antaranews Aceh) – Seorang petani di Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, dipatok ular berbisa, menyebabkan korban harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Kamis (18/1) malam.

Keuchik (Kepala desa) Lubok Pusaka, Jaharuddin dihubungi di Lhoksukon Jumat menyatakan, korban adalah Udin (35), warga Dusun Tanah Merah. Dia dipatok ular di bagian kaki sebelah kiri, Kamis (18/1) petang, saat pulang dari kebunnya di Dusun Tanah Merah.

“Setelah dipatok, korban sempat membunuh ular itu sebelumnya akhirnya dia mengeluh sakit dan meminta pertolongan warga untuk diantar ke rumahnya, sekitar 16 kilometer dari lokasi kejadian,” jelas Jaharuddin.

Korban harus dipapah warga untuk dibawa pulang ke rumahnya, karena mengeluh sakit akibat menjalarnya racun ular itu. Dia dipapah tiga warga dengan menempuh jalan darat sekitar 16 kilometer.

“Kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis. Saat itu tidak ada lagi boat untuk pulang ke Tanah Merah, dan jalan setapak juga tidak bisa dilintas kendaraan roda dua karena becek, sehingga dipapah berjalan kaki sekitar 16 kilometer,” sebut Jaharuddin.

Korban tiba di rumahnya di Dusun Tanah Merah sekitar pukul 22.00 WIB, atau sekitar 7 jam usai kejadian tersebut. Kaki Udin membengkak dan lebam setiba di rumahnya, sebelum akhhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dipatok ular, kaki Udin diikat menggunakan seutas tali di bawah lututnya. Warga meyakini, itu adalah sebuah cara untuk memperlambat proses jalannya racun ular itu ke seluruh tubuh.

Warga di sana menyebut, ular yang mematok Udin bernama “ular mata ekor”, bertubuh kecil dengan panjang tidak lebih dari 50 sentimeter. Ular ini bisa berkamuflase, dan diyakini sebagai salah satu spesies ular paling mematikan.

Keuhik Jaharuddin menyatakan, dalam dua tahun terakhir ada 5 warga Desa Lubok Pusaka dipatok ular. Dua di antaranya terbunuh, sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit atau terlambatnya mendapatkan bantuan medis.

Jaharuddin menuding, penyebab hingga harus meninggal dua warganya itu disebabkan terlambatnya mendapatkan bantuan medis, salah satunya adalah akses jalan menuju ke daerah itu rusak parah.

Sehingga dapat memperlambat segala sesuatu yang bersifat emergency, termasuk warga dipatok ular dan orang sakit lainnya, meski di kawasan tersebut ada disedikan sebuah Pustu.

Untuk diketahui, rata-rata jalan di kawasan pedalam tersebut rusak parah dan sulit dilintasi kendaraan roda dua dan empat, terlebih saat sedang musim hujan. Sedangkan Dusun Sarah Raja atau tempat Udin dipatok ular, merupakan sebuah dusun terisolir, berada dalam Desa Lubok Pusaka.

Warga Sarah Raja, mengandalkan perahu menyusuri sungai sebagai salah satu transportasi yang digunakan sehari-hari untuk bepergian, setelah jembatan penghubung ke dusun tersebut putus beberapa tahun lalu.

Meski ada jalan setapak yang dapat digunakan dengan kendaraan roda dua menuju Dusun Sarah Raja,dari Dusun Tanah Merah, pusat Desa Lubok Pusaka, tetapi itu dinilai tidak maksimal. Sebab hanya pada musim kemarau saja, jalan itu bisa dilintasi kendaraan.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018