Kutacane (Antaranews Aceh) - Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Dispapora) Aceh Tenggara mengklaim, wisatawan mancanegara (wisman) ramai mengunjungi objek wisata alam Ketambe mulai Mei.
"Jadi setiap tahunnya itu, wisman baru ramai kunjungi ke Ketambe biasanya di atas bulan Mei," terang Kepala Disparpora Aceh Tenggara, Bahagia Wati di Kutacane, Senin.
Menurutnya, sama halnya dengan kunjungan wisman berbagai ojek wisata di Tanah Air seperti Bali baru meningkat memasuki bulan kelima setiap tahun.
Pihaknya mengaku, hingga kini berupaya mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan tidak cuma mancanegara, tetapi juga domestik untuk mengunjungi objek wisata lingkungan tersebut.
Seperti diketahui, Ketambe berada pada kaki Gunung Leuser di Kabupaten Aceh Tenggara yang merupakan taman nasional karena mempunyai hutan tropis dan kaya akan cagar alam hayati.
"Kendala kita cuma satu, yakni akses transportasi menuju ke Ketambe. Turis lazimnya harus tempuh perjalanan darat sekitar delapan jam dari Kualanamu, Medan," terang dia.
Hingga saat ini jarak terdekat ke objek wisata Ketambe berbatasan dengan Kabupaten Langkat di Provinsi Sumatera Utara baru melalui Bandara Kualanamu, Deli Serdang sekitar 245 kilometer.
Bila melalui transportasi darat dari ibu kota Provinsi Aceh yakni Banda Aceh, maka akan terasa jauh lagi menuju Ketambe yaitu lebih dari 550 kilometer.
"Memang pesawat ada, tapi baru penerbangan perintis mendarat di Bandara Alas Leuser. Itu pun, cuma beberapa kali dalam sepekan," kata Bahagia.
Ismail (37), penduduk di Ketambe, Aceh Tenggara berprofesi sebagai pemandu wisata berucap, turis asing yang berkunjung ke objek wisata tersebut sepi memasuki awal tahun.
Ketambe merupakan nama kecamatan di kabupaten ini yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser dengan hutan yang masih alami.
Berbagai flora dan fauna hidup damai di Ketambe seperti burung, monyet, dan orangutan bebas bergelantungan di pohon dan dilintasi Sungai Alas yang sangat cocok bagi pecinta arung jeram.
"Mereka kan (wisman) punya waktu tertentu untuk belibur. Biasanya mulai pertengahan tahun, dan turis menginap beberapa hari di Ketambe menikmati langsung surga dunia ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Jadi setiap tahunnya itu, wisman baru ramai kunjungi ke Ketambe biasanya di atas bulan Mei," terang Kepala Disparpora Aceh Tenggara, Bahagia Wati di Kutacane, Senin.
Menurutnya, sama halnya dengan kunjungan wisman berbagai ojek wisata di Tanah Air seperti Bali baru meningkat memasuki bulan kelima setiap tahun.
Pihaknya mengaku, hingga kini berupaya mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan tidak cuma mancanegara, tetapi juga domestik untuk mengunjungi objek wisata lingkungan tersebut.
Seperti diketahui, Ketambe berada pada kaki Gunung Leuser di Kabupaten Aceh Tenggara yang merupakan taman nasional karena mempunyai hutan tropis dan kaya akan cagar alam hayati.
"Kendala kita cuma satu, yakni akses transportasi menuju ke Ketambe. Turis lazimnya harus tempuh perjalanan darat sekitar delapan jam dari Kualanamu, Medan," terang dia.
Hingga saat ini jarak terdekat ke objek wisata Ketambe berbatasan dengan Kabupaten Langkat di Provinsi Sumatera Utara baru melalui Bandara Kualanamu, Deli Serdang sekitar 245 kilometer.
Bila melalui transportasi darat dari ibu kota Provinsi Aceh yakni Banda Aceh, maka akan terasa jauh lagi menuju Ketambe yaitu lebih dari 550 kilometer.
"Memang pesawat ada, tapi baru penerbangan perintis mendarat di Bandara Alas Leuser. Itu pun, cuma beberapa kali dalam sepekan," kata Bahagia.
Ismail (37), penduduk di Ketambe, Aceh Tenggara berprofesi sebagai pemandu wisata berucap, turis asing yang berkunjung ke objek wisata tersebut sepi memasuki awal tahun.
Ketambe merupakan nama kecamatan di kabupaten ini yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser dengan hutan yang masih alami.
Berbagai flora dan fauna hidup damai di Ketambe seperti burung, monyet, dan orangutan bebas bergelantungan di pohon dan dilintasi Sungai Alas yang sangat cocok bagi pecinta arung jeram.
"Mereka kan (wisman) punya waktu tertentu untuk belibur. Biasanya mulai pertengahan tahun, dan turis menginap beberapa hari di Ketambe menikmati langsung surga dunia ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018