Kutacane (Antaranews Aceh) - Harga kakao di salah satu sentra produksi di Aceh, Kabupaten Aceh Tenggara di tingkat petani terus mengalami penurunan dan kini menyentuh harga jual terendah, yakni Rp18 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu/Kg.

 Ketua Kelompok Tani Desa Lawe Dua, Bukit Tusam, Abdurahman Maha di Aceh Tenggara, Rabu menyatakan, selama beberapa pekan, harga kakao di tingkat petani sempat bertahan pada harga Rp20 ribu/Kg yang diperoleh tengkulak atau pedangang pengumpul.

Menurut dia, harga jual kakao di pasaran kakao wilayah tersebut tidak sebanding lagi dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok dan sebagian besar dipasok dari daerah tetangga dan Sumatera Utara.

Data Dinas Pertanian Aceh Tenggara menyebut, saat ini produksi kakao yang dihasilkan oleh petani setempat masih tergolong rendah, karena belum mencapai satu ton per hektar per tahun.

"Ada rencana kami dalam waktu dekat, mengganti tanaman coklat dengan jagung. Sebab, bila turun pun harga jagung, tapi petani masih dapat untung walau sedikit," jelasnya.

Baca juga: Harga Biji Kakao di Aceh Utara Melonjak

Ramlan Siregar (45), petani di Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara, berujar, harga coklat di tingkat petani terus mengalami penurunan, dan tidak diikuti dengan harga sejumlah kebutuhan pokok.

Ia berharap, pemerintah daerah setempat bisa segera mencarikan solusi terbaik agar harga jual komoditas tersebut stabil, seperti mendatangkan investor untuk membangun industri pengolahan.

"Bila daerah kita yang olah dan hasilnya dijual keluar, kan bisa stabil harga coklat. Selama ini, coklat dari Agara (Aceh Tenggara) di jual lagi ke Sumatera Utara," terang dia.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Ramli Desky mengatakan, tanaman kakao di wilayah setempat semakin hari tambah berkurang, mulai dari populasi tanaman sampai hasilnya.

"Tanaman kakao, banyak kendala saat ini. Seperti penyakit, dan hama tanaman. Maka dari itu, tidak bosan kita terus beri tahu cara merawat dan memelihara melalui penyuluh lapangan," tutur Ramli

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018