Meulaboh (Antaranews Aceh) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh memastikan tidak ada satu pun kasus difteri yang ditemukan di daerah setempat selama kurun waktu dua tahun terakhir.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinkes Aceh Barat, Dr Syuhada, di Meulaboh, Kamis, mengatakan, meskipun capaian cakupan imunisasi di daerah setempat terbilang sangat rendah.

"Pernah dilaporkan surat kabar tahun lalu di Aceh Barat ada empat kasus, cuma masih dalam tahap dicurigai, hasil laboratorium negatif. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada satu kasus difteri pun di daerah kita, masyarakat kita minta jangan panik,"katanya.

Dr Syuhada, menyampaikan cakupan imunisasi Aceh Barat masih berkisar 60 - 70 persen, pihaknya menargetkan akan mampu tercapai 90 persen dengan melakukan upaya memberi pemahaman kepada masyarakat yang awam akan pentingnya imunisasi.

Ia menyatakan, walaupun belum ada kasus itu, namun difteri merupakan salah satu penyakit menular yang perlu diwaspadai masyarakat, salah satu cara pencegahan adalah dengan melakukan imunisasi lengkap kepada anak di bawah satu tahun.

Pemerintah baru akan melakukan upaya pencegahan massal seperti Outbreak Response Imunization (ORI) apabila sudah ditemukan satu kasus saja, selama belum ditemukan, maka metode pencegahan dilakukan tetap seperti biasanya.

Baca juga: Difteri di Aceh meningkat jadi 59 kasus

"Memang secara menyeluruh Aceh, termasuk KLB difteri, tapi tidak termasuk Aceh Barat, karena kita tidak ada kasus itu. Kalau ditemukan satu kasus saja maka ada perlakuan kusus melalui ORI dan kita tidak berharap ada kasus difteri," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, selama ini masih ada kencederungan masyarakat setempat tidak membawa bayi imunisasi lengkap karena takut anaknya demam, padahal kalaupun memang terjadi manfaat dari imunisasi itu lebih besar untuk kelangsungan hidup anak.

Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, yakni penyakut yang mewabah dan dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian, penyakit tersebut hanya dapat dicegah dengan imunisasi lengkap.

Kasus difteri di Provinsi Aceh dilaporkan terus mengalami peningkatan menjadi 59 kasus dari sebelumnya 55 kasus dalam dua bulan terakhir sepanjang 2018.

"Data per 1 Maret 2018 tercatat 55 kasus, meningkat menjadi 59 kasus per 5 Maret. Artinya, dalam dalam empat hari terakhir ada empat kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Abdul Fatah, di Banda Aceh.

Pasien-pasien difteri tersebut dirawat di sejumlah rumah sakit kabupaten atau kota di Provinsi Aceh. Abdul Fatah menyebutkan, 59 kasus difteri tersebut tersebar di 13 dari 23 kabupaten/ kota di Provinsi Aceh.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018