Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Permintaan jeruk Siam Madu yang berasal dari Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Aceh, tinggi di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Menurut keterangan dari salah seorang pedagang jeruk siam madu di Lhokseumawe Dahri M. Nur, menyebutkan bahwa permintaan jeruk siam madu di lokasi berjualannya mencapai 200 kilogram perharinya.

Dia menyebut setiap minggunya jeruk tersebut didatangkan dari Berastagi Sumatera Utara oleh pedagang grosir ke tempatnya berjualan.

"Setiap minggu jeruk-jeruk ini didatangkan dari Berastagi yang dipasok oleh pedagang grosir. Bahkan, terkadang dua kali dalam seminggu sudah diantar jeruknya," ucap Dahri.

Sedangkan mengenai harga jual jenis jeruk tersebut sangat bervariasi tergantung dari ukuran buahnya. Jika buahnya besar-besar maka harganya juga tinggi. Sedangkan apabila buahnya kecil harganya juga rendah.

"Harganya sangat variasi, paling mahal Rp25 ribu/Kg, dengan buah yang lebih besar-besar ukuran sekepal tangan dewasa dan yang paling rendah harganya Rp5.000/Kg.

Meskipun ukurannya ada yang kecil, akan tetapi jenis jeruk Siam Madu memiliki rasa yang manis dan segar. Sehingga dengan harga yang terjangkau daya beli masyarakat, ditambah rasanya yang segar, membuat permintaan jeruk tersebut tetap tinggi.

Sementara itu, salah seorang pedagang grosir jeruk Siam Madu Hamdani mengatakan, bahwa dirinya mengambil langsung jeruk tersebut ke daerah asalnya Brastagi. Kemudian mengecernya pada pedagang-pedagang jeruk yang ada di Lhokseumawe dan sebagian kecil wilayah Aceh Utara.

"Untuk daerah yang paling banyak laku adalah di pasar Geudong (Aceh Utara) dan Kota Lhokseumawe. Permintaannya tinggi didaerah ini," ucap pedagang grosir jeruk tersebut.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018