Redelong (Antaranews Aceh) - Budidaya tanaman buah jernang kini menjadi primadona baru bagi petani di Kabupaten Bener Meriah, selain tanaman kopi Arabika.

Irman, salah seorang petani di Kampung Musara Blang Bertona, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Jumat mengatakan, jernang dinilai cocok ditanam di wilayah itu karena bisa ditanam secara tumpang sari diantara tanaman kopi dan coklat.

Dikatakan, prospek tanaman buah jernang dinilai sangat menjanjikan. Sekali panen buah jernang dia bisa memperoleh hasil mencapai Rp500 juta.

Irman sudah mulai menanam jernang sejak lima tahun lalu di lahan seluas dua hektare secara tumpang sari di antara tanaman kopi dan coklat.

Untuk hasil panen buah jernang, Irman mengatakan, pemasarannya langsung kepada agen yang datang ke lokasi saat panen buah jernang tiba.

"Untuk gelondong harganya Rp480 ribu/Kg. Kalau sudah diolah kualitas nomor satu harganya mencapai Rp4 juta," tutur Irman.

Petani ini mengaku saat pertama kali dia memutuskan menanam jernang, masih banyak warga yang mempertanyakan prospek tanaman tersebut.

Lima tahun lalu, kata Irman, tanaman jernang masih terdengar asing bagi petani di Kabupaten Bener Meriah.

Namun sejak tanaman jernang milik Irman mulai menghasilkan profit mencapai ratusan juta dalam sekali panen, kini banyak petani di daerah itu mulai melirik budidaya tanaman tersebut.

Bahkan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah saat ini juga mulai mendorong para petani disana untuk menanam jernang, mengingat prospek tanaman ini sangat baik untuk bisa mendongkrak perekonomian warga di daerah tersebut.

Bupati Bener Meriah, Ahmadi, baru-baru ini mengatakan pihaknya melalui dinas terkait juga mulai mensosialiasikan budidaya tanaman buah jernang kepada masyarakat di daerah itu, agar para petani dapat terbantu untuk bisa membudidayakan tanaman tersebut secara benar.

Dia meyakini kedepannya tanaman jernang akan semakin diminati oleh masyarakat.

"Budidaya buah jernang merupakan prospek atau peluang usaha baru bagi masyarakat, yang sangat luar biasa. Karena tumbuhan ini bisa ditanam tumpang sari dengan tumbuhan lainnya, seperti tanaman kopi dan coklat," tutur Ahmadi.

"Insya Allah SWT selain kopi Kabupaten Bener Meriah akan memiliki tanaman primadona baru untuk kedepannya," katanya lagi.

Untuk saat ini, kata Ahmadi, tanaman buah jernang memang masih asing bagi sebagian petani di Bener Meriah.

Menurutnya, budidaya tanaman ini baru mulai berkembang di beberapa kawasan saja seperti di wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo dan Kecamatan Gajah Putih.

Namun melihat prospeknya yang sangat menjanjikan, Ahmadi berharap kedepannya akan semakin banyak petani di daerah itu menanam jernang, karena bisa ditanam diantara tanaman kopi, guna menambah pendapatan ekonomi para petani.

"Seperti milik Pak Irman yang kita panen ini usia tanaman jernangnya sudah mencapai lima tahun, dengan luas kebun dua hektare, dengan sekali kutip (memanen) hampir mencapai satu ton setengah, jadi hampir Rp500 juta sekali panen, ini sangat luar biasa," tutur Ahmadi.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018