Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menampilkan tanaman buah jernang yang dapat digunakan sebagai obat herbal alami pada Stand Pameran Ekspo Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh 2016 di Banda Aceh.
Kasubag Hubungan Media Masa Setdakab Aceh Barat Jopi D Saputra yang dihubungi di Banda Aceh, Senin, mengatakan, stand daerah itu juga menampilkan produk unggulan lain yang sedang dikembangkan yakni bawang merah yang dibudidaya sistem vertikal.
"Dalam stand ini kita memperlihatkan kepada pengunjung bagaimana buah jernang itu diolah menjadi obat herbal alami dan sebagainya, kemudian ada juga palawija bawang merah yang kedua komoditi ini sedang dikembangkan di Aceh Barat," sebutnya.
Kata Jopi, selama kegiatan berlangsung seluruh SKPK dan kelompok tani dari semua kabupaten/kota sebagai peserta mengikuti rapat koordinasi dan saling bersilaturahmi berbagi pengalaman dalam pengembangan program rumpun pertanian di Aceh.
Dia menyebutkan, peserta yang mengikuti iven tersebut juga berkesempatan berjumpa langsung dengan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman yang dijadwalkan menghadiri acara puncak sekaligus penutupan acara tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Aceh Barat Safrizal menambahkan, bahwa daerah itu mengikuti enam dari 14 cabang yang diperlombakan dalam ekspo ternak dan berhasil meraih juara pertama untuk katagori bebas kerbau jantan.
"Alhamdulillah dari enam cabang yang kita ikuti, kita mendapat juara pada dua katagori yakni kelas bebas kerbau jantan juara satu dan kerbau jantan juara tiga. Sementara untuk sapi kita kali ini belum berhasil menjadi yang terbaik," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan keluarnya sebagai juara ternak besar kerbau daerah itu, maka dapat menjadi motivasi bagi peternak lain sehingga dapat memelihara ternaknya besarnya dengan benar dan tidak melepas liarkan.
Sebab kata Safrizal, ternak yang dipelihara secara baik yakni dikandangkan dan diberi pakan serta perawatan secara alami maka akan menghasilkan bobot ternak yang ideal sehingga akan memberi nilai tambah kepada pemiliknya saat dijual.
Ternak kerbau yang dipelihara secara baik maka memiliki bobot berat badan 600 kg/ekor, sementara ternak yang dilepas liar hanya memiliki bobot 250 kg/ekornya, sebab bobot ternak ideal dengan berat badan 600 kg.
"Semoga pola pemeliharaan yang baik ini ditiru oleh peternak kita, sebab cukup jauh bedanya ternak dijaga dengan ternak yang dilepas liar. Dengan semakin meningkatnya populasi ternak kita maka kita harapkan kedepan harga daging juga tidak mahal," katanya menambahkan.