Blangpidie (Antaranews Aceh) - Program pemerintah pusat untuk pengembangan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat setempat, karena dapat memperkuat ekonomi regional di wilayah barat selatan Provinsi Aceh.

Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Abdya, Syamsul Bahri di Blangpidie, Selasa menyatakan, pihaknya mendukung penuh wacana pengembangan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin, karena program tersebut salah satu solusi nyata yang mampu mewujudkan "Nawa Cita" yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami dari Nasdem Abdya mendukung penuh program ini, dan berharap Pemerintah Pusat agar segera membangun pelabuhan nasional tersebut. Kami anggota dewan di daerah siap memberikan dukungan, baik sarana maupun prasarana, dan semua pengurusan terkait pembangunan itu kami permudahkan," katanya.

Syamsul Bahri yang juga anggota DPRK Abdya menyampaikan pernyataan tersebut saat ditanya wartawan terkait program Pemerintah Pusat untuk mengembangkan Teluk Surin menjadi pelabuhan internasional dalam rangka mendukung program tol laut untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Syamsul berkata, Teluk Surin yang berada di Kecamatan Kuala Batee, Abdya tersebut berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, dan sangat cocok dikembangkan menjadi pelabuhan eksport impor bertaraf internasional karena posisi letaknya sangat trategis di tengah-tengah sebelas kabupaten/kota di Barat-Selatan Provinsi Aceh.

Sebelas kabupaten/kota yang sangat berdekatan dengan Pelabuhan Teluk Surin Abdya tersebut di antaranya Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Simeulue, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah yang berada dikawasan dataran tinggi Gayo.

Selain dapat mendorong perdagangan luar negeri, pembangunan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin tersebut juga dapat meningkatkan devisa negara, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta dapat membuka lapangan pekerjaan masyarakat, sehingga turunya angka kemiskinan secara regional di provinsi paling ujung barat Indonesia itu.

Selanjutnya kata dia, Pelabuhan Teluk Surin itu nantinya juga akan menjadi sarana pengangkut komoditas ekspor non migas milik petani, seperti kelapa sawit, kakao, pala, kopi, kemiri, minyak nilam, serai wangi, dan hortikultura, termasuk hasil perikanan serta hasil industri kecil, dan menengah yang berasal dari masyarakat yang bermukim di sebelas kabupaten/kota tersebut.

"Potensi ini merupakan tantangan sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kawasan. Jadi, bila pelabuhan ini sudah dibangun biaya kost pengangkutan barang dagangan keluar Aceh menjadi lebih murah, dan harga komoditas di tingkat petani menjadi stabil," tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Abdya, Rahwadi saat dikonfirmasi mengatakan, pengembangan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin sudah tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI nomor KP 725 tahun 2014 tentang perubahan atas keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

Rencana pembangunan pelabuhan nasional di Teluk Surin tersebut, sambung dia juga telah didukung oleh Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJK) Provinsi Aceh yang tertuang dalam Qanun (Perda) Aceh nomor 19 tahun 2013 tentang RTRW Aceh tahun 2013-2033, dan RTRW Kabupaten Abdya Nomor 17 tahun 2013.

Atas dasar tersebut lanjut dia, Pemerintah daerah melalui dinas terkait telah merancang pembangunan kawasan industri terpadu di kawasan pelabuhan.

Apalagi dalam Qanun RTRW Aceh tahun 2013-2033, Kabupaten Abdya telah ditetapkan sebagai poros "Aceh Trade and Distribution Center" di wilayah barat selatan Provinsi Aceh.

"Pengembangan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin ini berada dalam lokasi kawasan industri terpadu seluas 745 hektare. Letaknya di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya," katanya.

Pemkab Abdya bersama Pemerintah Provinsi juga telah menyiapkan jalan lingkar sepanjang 27 kilometer. Jalan yang lebarnya 30 meter tersebut telah dibangun mulai dari simpang Desa Ie Mirah, Babahrot sampai Kecamatan Susoh, termasuk jalan provinsi yang menghubungkan Abdya - Gayo Lues sepanjang 29 kilometer.

Begitu juga dengan dokumen Studi Kelayakan, dan Master Plan, Detail Engeneering Design, serta Analiasa mengenai dampak lingkungan untuk rencana pembangunan induk pelabuhan nasional ini sebelumnya juga sudah disiapkan oleh Pemkab Abdya sebagaimana keputusan Menteri Perhubungan pada tanggal 14 Agustus 2014, sambungnya

"Kita berharap dalam waktu yang tidak begitu lama, pembangunan fisik pelabuhan ini segera dilakukan, dan untuk menwujudkan cita-cita ini sangat diperlukan dukungan nyata dalam berbagai aspek pembangunan, baik dari provinsi maupun dari Pemerintah Pusat," ujarnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018