Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan di Provinsi Aceh mengalami surplus sebesar 9,06 juta dolar AS pada Februari tahun ini.
"Jika kita bandingkan dengan neraca perdagangan sebelumnya, yakni Januari 2018, maka terjadi peningkatan sekitar 55,86 persen," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan, terjadi neraca yang cukup positif dalam dua bulan terakhir tahun ini. Tercatat total ekspor di Aceh dengan volume seberat 642.453 ton senilai 18,98 juta dolar AS.
Sedangkan untuk impor tercatat memiliki volume 15.014 ton dengan nilai 4,1 juta dolar AS.
"Di Januari, Aceh juga surplus dengan neraca perdagangan 5,81 juta dolar AS. Sehingga total neraca perdagangan di Aceh dalam dua bulan terakhir 14,87 juta dolar AS," jelas dia.
BPS sebelumnya mencatat, pada Februari 2018 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 116 juta dolar AS, yang merupakan defisit selama tiga bulan berturut-turut sejak Desember 2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit neraca perdagangan pada Februari 2018 tersebut dipicu oleh defisit sektor migas sebesar 870 juta dolar AS, sementara sektor perdagangan nonmigas surplus sebesar 750 juta dolar AS.
"Defisit selama tiga bulan berturut-turut ini harus menjadi perhatian kita. Ini tentunya menjadi peringatan buat kita semua, Januari-Februari 2018, defisit sebesar 872 juta dolar AS," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Jika kita bandingkan dengan neraca perdagangan sebelumnya, yakni Januari 2018, maka terjadi peningkatan sekitar 55,86 persen," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan, terjadi neraca yang cukup positif dalam dua bulan terakhir tahun ini. Tercatat total ekspor di Aceh dengan volume seberat 642.453 ton senilai 18,98 juta dolar AS.
Sedangkan untuk impor tercatat memiliki volume 15.014 ton dengan nilai 4,1 juta dolar AS.
"Di Januari, Aceh juga surplus dengan neraca perdagangan 5,81 juta dolar AS. Sehingga total neraca perdagangan di Aceh dalam dua bulan terakhir 14,87 juta dolar AS," jelas dia.
BPS sebelumnya mencatat, pada Februari 2018 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 116 juta dolar AS, yang merupakan defisit selama tiga bulan berturut-turut sejak Desember 2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit neraca perdagangan pada Februari 2018 tersebut dipicu oleh defisit sektor migas sebesar 870 juta dolar AS, sementara sektor perdagangan nonmigas surplus sebesar 750 juta dolar AS.
"Defisit selama tiga bulan berturut-turut ini harus menjadi perhatian kita. Ini tentunya menjadi peringatan buat kita semua, Januari-Februari 2018, defisit sebesar 872 juta dolar AS," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018