Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan memantau dampak letusan Gunung Sinabung di wilayah setempat.

"Meletusnya `kan kemarin. Tentu, hari ini paling lambat terbawa angin abu vulkanisnya," ucap Pelaksana Tugas Kepala BPBD Aceh Selatan Suhaidi melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu

Hingga kini, kata dia, warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan belum merasakan dampak dari secara langsung, terutama bagi tanaman petani.

Aktivitas masyarakat, lanjutnya, masih berlangsung normal seperti biasa bagi daerah terletak di Aceh wilayah Barat dan Selatan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

"Untuk antisipasinya, paling tidak maskernya," katanya.

Gunung Sinabung dilaporkan meletus, Jumat (6-4-2018) pukul 16.07 WIB setinggi 5.000 meter ke udara mengikuti arah agin ke Tenggara-Timur dan Selatan-Tenggara.

Letusan kali ini melontarkan awan panas sejauh 3.500 meter yang disertai abu vulkanis dengan material piroklastik bertekanan kuat berwarna abu-abu gelap.

"Bila kita lihat dari awan di langit, belum ada perbedaan. Masih seperti hari biasanya. Dari kemarin sampai sekarang, belum ada kelainan awan di wilayah Aceh Selatan ini," kata Suhaidi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blangbintang menyatakan bahwa abu vulkanis dari letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, telah sampai di Aceh.

"Debu vulkanis terbawa angin ke wilayah Aceh dini hari tadi, sekitar pukul 1.30 WIB," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang Zakaria Ahmad.

Letusan yang terbawa angin di udara hingga ke wilayah Aceh, diperkirakan masih terjadi akibat terbawa angin pada siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.

Terdapat empat kabupaten/kota di provinsi paling ujung Utara di Sumatera tersebut yang terdampak, yakni Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Subulussalam, dan Aceh Selatan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018