Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Aceh menyatakan bertekad memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat guna mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas guna meningkatkan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Salah satu tekad untuk mewujudkan layanan kesehatan berkualitas melalui program Aceh sejahtera dan JKA Plus," kata Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di sela-sela rapat kerja kesehatan daerah se Aceh di Banda Aceh, Selasa.

Ia menyebutkan Pemerintah Aceh telah mengalokasikan dana lebih dari Rp890 miliar pada tahun 2018 yang akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan empat rumah sakit regional, pembangunan pusat rehabilitasi psikososial, program JKA dan peningkatan fasilitas alat-alat kesehatan.

"Kita berharap dengan terlaksananya program-program ini, pelayanan publik di bidang kesehatan akan lebih baik dan kualitasnya lebih merata di seluruh Aceh," katanya.

Di sisi lain Nova mengatakan masalah kesehatan masyarakat di Aceh masih tergolong cukup besar yang terlihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi, yaitu 143 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian bayi (AKB) sebanyak 10 per 1000 kelahiran hidup.

Sementara untuk angka stunting yang melanda anak-anak Aceh mencapai 35,3 persen, penanganan kasus TBC belum maksimal, untuk cakupan imunisasi dasar pencapaian masih 60 persen dan untuk Universal Child Immunization (UCI) baru sekitar 65 persen dari target 90 persen di seluruh desa.

"Untuk sementara ini, fokus akan kita berikan kepada upaya pencegahan Stunting, Eliminasi TBC, Peningkatan Cakupan Imunisasi, penurunan AKI dan AKB, serta beberapa kasus penting lainnya," katanya.

Nova mengatakan Raker Kesda dilaksanakan untuk merumuskan Rencana Aksi Daerah terkait penanganan kesehatan yang lebih komprehensif di Aceh dalam mengatasi setiap masalah sehingga kualitas kesehatan masyarakat akan meningkat.

Ia juga berharap seluruh peserta Raker Kesda untuk berkontribusi dalam pertemuan tersebut, sehingga?prevalensi?berbagai penyakit berbahaya yang cukup tinggi di Aceh dapat diturunkan secara bertahap.

Pewarta: Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018