Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Anggota DPD RI asal Aceh Rafli Kande mengecam pelaku perambahan hutan dan pemburu satwa liar yang dilindugi Undang-Undang di provinsi paling ujung barat Sumatera itu.

"Saya sangat anti tehadap perusakan hutan dan lingkungan dan saya mengecam para pelaku perambahan hutan di Bumi Serambi Mekah yang kita cintai ini," kata Rafli dalam orasinya pada acara pameran foto di pelantaran Pasar Aceh, Kota Banda Aceh, Sabtu.

Pamaren foto yang berlangsung sehari itu dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April menampilkan sebanyak 40 foto karya jurnalis Aceh yang memberitakan atau mengkampanyekan penyelamatan lingkungan maupun perlindungan terhadap satwa.

Anggota DPD itu juga meminta para penegak hukum menangkap semua pelaku pembalakan liar di Provinsi Aceh serta mengungkap dalang perambah lingkungan tersebut.

"Dari dulu saya sangat anti terhadap perusak lingkungan karena keberadaan lingkungan sangat penting untuk kehidupan manusia," ujarnya.

Dia mengenang, semasal kecilnya di Kabupaten Aceh Selatan hutan terlihat masih sangat asri, bahkan berbagai jenis ikan pun sangat mudah didapatkan di sungai.

"Dampak dari perambahan hutan mengganggu ekosistem alam, air sungai keruh, bahkan berbagai jenis ikan pun sudah punah," akui seniman itu.

"Sejak dulu saya vokal mengajak masyarakat Aceh untuk menjaga serta melestarikan lingkungan lewat syair demi masa depan generasi bangsa," tambahnya.

Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh Frenda Tryshanie dalam sambutannya mengatakan, pameran foto ini sebagai wujud kepedulian para jurnalis terhadap lingkungan yang saban hari, bahkan hitungan detik hutan di Aceh terus terjadi pembalakan liar.

"Kita semua sangat prihatin melihat kondisi hutan Aceh dan dalam setiap detik hutan di Aceh terjadi pembalakan," katanya.

Akibat dari perambahan hutan itu, Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh memetakan lokasi rawan bencana seperti banjir bandang, gelombang esktrem, gempa bumi, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan angin puting beliung, serta longsong kerap melanda provinsi paling ujung barat Indonesia.

Bencana alam tersebut mencakup Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Subulussalam, Singkil dan hampir semua kabupaten/kota rawan bencana.

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018