Idi (Antara) - Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma turun berkunjung ke lokasi tempat kejadian ledakan sumur minyak masyarakat di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (5/5).

 "Saya bersama rombongan menuju ke lokasi sekitar pukul 12.30 WIB setelah berkordinasi dengan aparatur desa setempat dan panitia Posko. Sebelumnya sempat singgah terlebih dahulu di Polsek Ranto Peureulak," katanya.

 Haji Uma mengaku  melanjutkan perjalanan ke lokasi bencana ledakan sumur minyak tersebut dengan menumpang motor operasional kepolisian yang dikemudian salah satu anggota Polsek Ranto Peureulak.

 Jelang sampai di lokasi posko penanganan bencana dan lokasi yang dituju, senator bertemu Kabag Ops Polres Aceh Timur Kompol. Raja Gunawan yang berencana kembali dari lokasi.

"Begitu melihat kedatangan kami, Kompol Gunawan langsung balik arah dan kemudian mendampingi kami untuk berkunjung ke lokasi kejadian," katanya Sudirman

Haji Uma mengatakan, setibanya di pihaknya disambut panitia serta kemudian langsung menuju ke lokasi kejadian. Dari lokasi kejadian dirinya bersama segenap unsur yang hadir menuju posko polisi untuk bersalaman dan mengisi buku tamu dan kemudian kembali ke Posko Bencana untuk berdialog.

Selain Kabag Ops Polres Aceh Timur, turut hadir di Posko Camat Ranto Peurelak, Sekdes Gampong Pasir Putih dan Keuchik serta sejumlah masyarakat setempat. katanya

"Sebelum beranjak dari lokasi, Saya turut menyerahkan bantuan dana untuk musibah kebakaran sumur minyak sebesar 6 juta rupiah melalui Camat Ranto Peureulak, dengan disaksikan sejumlah pihak yang berada di Posko Penanganan bencana," ungkapnya.

Usai berdialog senator asal Aceh itu menyampaikan, bahwa kunjungannya sebagai bentuk kepedulian dan menjalankan tugas kerja dalam kapasitasnya sebagai anggota Komite II DPD RI yang tutut membidangi masalah ESDM.

"Alhamdulillah, saya akhirnya dapat meninjau langsung kondisi dilapangan dan berdialog untuk mendengar serta menyerap masalah dan aspirasi masyarakat dilokasi," ujarnya.

Dari hasil kunjungannya, Haji Uma mengatakan bahwa setidaknya ada 2 hal yang urgent untuk ditindaklanjuti. Pertama terkait perlunya bagi penetapan status dan masa darurat bencana sebagai landasan penanganan darurat bencana.

Kedua, lanjut dia, urgensitas terhadap formulasi kebijakan dan solusi terhadap langkah penanganan sumur minyak kedepannya.

Berkaitan dengan penetapan status masa darurat bencana, Haji Uma mengatakan Pemkab Aceh Timur perlu melalukan pengkajian guna mpenetapan status bencana agar memiliki landasan acuan terhadap penanganan bencana ledakan sumur di Ranto Peureulak.

Selanjutnya, berkaitan dengan solusi terhadap langkah penanganan sumur minyak kedepannya merupakan hal yang penting dan mendesak untuk dapat segera dikaji dan difotmulasikan.

 Dalam hal ini tentunya juga membutuhkan proses koordinasi dan komunikasi intensif dengan berbagai unsur terkait baik ditingkat daerah maupun pemerintah pusat.

 Namun, apapun bentuk solusinya nanti diharapkan tetap berpihak pada masyarakat dan terpenting tanpa bertentangan dengan aturan regulasi terkait yang berlaku.

"Ini penting, masyarakat diharapkan tetap menjadi subjek yang menerima manfaat dalam kebijakan penanganan kedepan. Kepentingan ekonomi masyarakat harus jadi bahan dasar pertimbangan dalam perumusan solusi kebijakan kedepan," katanya.

 Ia juga mengatakan, sebagai anggota Komite II DPD RI dirinya akan berupaya untuk membawa hasil kunjungannya dalam rapat Komite II dan mendorong pelaksanaan rapat kerja Komite II DPD RI dengan Kementerian dan pihak terkait lain ditingkat pusat.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018