Meulaboh (Antaranews Aceh) - Kawasan pesisir pantai Aceh Barat, Provinsi Aceh dinilai sangat strategis untuk pengembangan usaha budidaya udang vaname untuk mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir.

Teknikal Patner PT Central Proteina Prima (CPP) Medan, Suryotomo, di Meulaboh, Senin, mengatakan, selama ini ada persepsi masyarakat bahkan pemerintah untuk pengembangan udang vaname butuh modal besar, semua itu belum tentu benar.

"Modal memang perlu, tapi tidak besar. Mungkin kalau sample yang dilihat Amiruddin ini ya, bisa dibilang dia budidaya mega. Tapi kalau masyarakat yang punya lahan terbatas juga bisa karena udang vaname ini sulit perawatan, mudah pemasaran,"sebutnya.

Hanya butuh kemauan dan keseriusan seorang warga atau petani untuk membangun tambak, sementara pihaknya siap selalu memberikan pendampingan sampai membantu dalam proses pemasaran seperti yang telah dilakukan pada beberapa daerah lain.

Udang vanamen merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar Indonesia, kebutuhan pasar domestik dan luar negeri terhadap udang vaname lebih besar ketimbang jenis udang-udang lain yang hidup secara alam di laut.

Selain menguntungkan bagi petani tambak, budidaya udang vaname seperti yangd dilakukan di Aceh Barat tersebut terbukti dapat menjaga lingkungan, karena pengelolaannya yang ramah lingkungan serta didukung oleh prasarana yang memadai.

"Apalagi faktor pendukung seperti kualtas air masih bagus, terus laut lepas tidak ada sumbatan kotoran seperti teluk. Kemudian belum banyak orang main tambak vaname di Aceh Barat sehingga sangat prospek untuk dikembangkan,"sebutnya.

Selain itu, proses pemasaran udang vaname cukup mudah dengan harga yang relatif sangat memihak kepada pemiliknya, apalagi jenis udang tersebut sudah teruji dan melewati proses penelitian ilmiah sebelum di budidayakan.

Ia menyarankan, budidaya udang vaname yang sensitif harus memperhatikan biosecurity atau menjaga lokasi tambak tidak masuk agen penyakit sehingga menekan terjadinya penyusutan diambang batas maksimal hingga 15 persen.

"Penyusutan, pasti, perkiraan dalam budidaya vaname SR-nya 85 persen, ada proteksi 15 pesen mati. Meskipun kadang-kadang, matinya bisa berangsur selama buddidaya hingga panen totalitas yang sudah diproyeksikan 15 persen,"jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, PT Central Proteina Prima (CPP) Medan, selain menjual pakan khusus, juga memberikan pendampingan kepada pelaku usaha tambak sehingga berhasil, hal demikian sudah lebih awal dilakukan di beberapa daerah lain di Indonesia.

Suryotomo, membandingkan, potensi prospek pengembangan budidaya udang vaname di Aceh Barat dengan kawasan lain lebih bagus di kawasan pesisir Aceh Barat, karena beberapa area lokasi terpantau pihaknya sangat didukung oleh lingkungan.

Dengan hasil produktivitas budidaya udang vaname yang digeluti petambak Aceh Barat itu, kiranya dapat memberikan motivasi dan semangat baru bagi masyarakat dan pemilik modal untuk berinvestasi di daerah setempat dalam budidaya udang vaname.

"Kita hanya mendampingi pelaku usaha, bukan investor budidaya. Perbandingan di sana, prospeknya lebih besar di sini, makanya usaha ini dipelopori Amiruddin ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh Barat,"katanya menambahkan.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018