Meulaboh (Antaranews Aceh) - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Teluk Sinabang kembali melayani jasa penyeberangan dari daratan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, tujuan Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, setelah selesai pemeliharaan.

Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Feri (ASDP) Indonesia Perwakilan Meulaboh, Desrizal Marbeth di Meulaboh, Sabtu mengatakan, jadwal pertama KMP Teluk Sinabang adalah dari Meulaboh tujuan Sinabang, pada Jumat (8/6).

"Setelah kembali dari naik docking, kemarin (Jumat) KMP Teluk Sinabang sudah mulai kembali melayani penyeberangan dari Meulaboh tujuan Sinabang dan sebaliknya. Ini juga bagian dari jadwal untuk arus mudik lebaran 2018," sebutnya.

Desrizal menyampaikan, KMP Teluk Sinabang telah disiapkan untuk arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini, untuk jadwal pelayanan jasa penyeberangan akan dihentikan (off) setelah pelayaran pada Minggu (10/6) karena sudah memasuki lebaran pertama.

Hal tersebut sudah menjadi rutin, karena untuk lintasan Meulaboh - Sinabang merupakan lintasan untuk pemudik, yakni masyarakat yang selama ini tinggal di daratan barat selatan Aceh maupun dari luar Aceh, yang pulang kampung dan menetap selama lebaran.

Berbeda dengan seperti pelayanan jasa yang diberikan di Banda Aceh tujuan Sabang, karena pelayanan jasa tersebut lebih berfokus pada wisata, sehingga pada momen lebaran tetap tersedia kapal yang memberikan pelayanan jasa penyeberangan.

"Setiap lebaran memang, kapal feri untuk lintasan Meulaboh - Sinabang maupun Labuhan Haji - Sinabang tetap tidak beroperasi atau off selama dua hari. Kapal kembali memberi pelayanan jasa pada arus balik lebaran nanti sesuai jadwal," sebutnya.

Lebih lanjut disampaikan, di pelabuhan Meulaboh di Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, saat ini puluhan kendaraan besar (roda enam atau lebih) sudah antrian menunggu jemputan KMP Teluk Sinabang, yang mana posisinya dari Sinabang tujuan Meulaboh.

Desrizal menyampaikan, penumpukan kendaraan sudah mulai terlihat karena tingginya kebutuhan pemudik menuju Simeulue, yang berada di kepulauan terluar Provinsi Aceh itu, pihaknya akan mengutamakan penumpang ketimbang kendaraan truk.

Sebab kata Desrizal, penumpangnya lebih diutamakan harus dibawa pulang kampung, sementara kendaraan besar mereka bisa tinggal di daratan karena selama dua hari lebaran KMP Teluk Sinabang belum terjadwal untuk beroperasi kembali.

"Stagnan penumpang sudah terlihat, apabila besok jumlah penumpang sudah mencapai batas, maka kita utamakan penumpang. Kendaraan seperti truk selesai lebaran baru bisa diangkut bila menggunakan lintasan Meulaboh - Sinabang," sebutnya.

Pemerintah menyediakan tiga pelabuhan di daratan untuk melayani jasa penyeberangan tujuan ke Sinabang, Kabupaten Simeulue, pertama di Meulaboh, Aceh Barat, Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan dan Singkil, Aceh Singkil.

Pada Sabtu (9/6) pelayanan jasa dari daratan tersedia di Labuhan Haji, Aceh Selatan, yakni dilayani oleh KMP Teluk Labuhan Haji, sehingga calon pengguna jasa sejak kemarin sudah berbondong - bondong antrian di Labuhan Haji.

Dominan tujuan warga dari Simeule adalah ke daratan tujuan Meulaboh dan Banda Aceh, terutama kalangan mahasiswa dan pekerja untuk ke luar Aceh. Masyarakat biasanya menggunakan jasa kapal feri untuk pulang kampung di saat mudik lewat Meulaboh maupun Labuhan Haji.

Sementara itu dilaporkan pihak kepolisian, telah terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada Sabtu (9/6) pukul 07.00 WIB, yakni satu unit mobil mini bus yang mengangkut mahasiswa Simeulue, dari Banda Aceh tujuan menyeberang lewat Labuhan Haji.

Belum ditemukan data rinci korban dalam insiden tersebut, namun seleluruh penumpang cidera, luka - luka dan patah tulang karena armada mini bus mereka tumpangi hancur akibat tabraan dengan mobil truk di Desa Tengoh, Kecamatan Lama Inong, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018