Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Enam kabupaten/kota secara resmi telah mendaftar sebagai bakal calon tuan rumah Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV/2022 ke KONI Aceh.
Ketua tim penjaringan dan penyaringan calon tuan rumah PORA XIV/2022, H Faisal Saifuddin kepada wartawan Sabtu di Banda Aceh, mengungkapkan keenam kabupaten/kota tersebut mendaftarkan diri di hari yang bersamaan, Jumat (29/6) di Sekretariat KONI Aceh.
Keenam daerah itu adalah Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Pidie, Kabupaten Nagan Raya, sedangkan Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama.
"Meskipun pendaftaran telah dibuka sejak 8 Juni 2018, semua bakal calon tuan rumah baru mendaftar di hari terakhir, 29 Juni 2018," jelas Faisal yang juga Wakil Ketua Umum V Bidang Antar Lembaga, KONI Aceh ini.
Ia menjelaskan, untuk calon tuan rumah PORA sengaja dibuat sistim penjaringan dan penyaringan yang dimulai sejak dini, agar kabupaten/kota benar-benar siap ketika terpilih sebagai tuan rumah.
"Kita mengikuti sistem seperti penjaringan dan penyaringan tuan rumah PON," katanya.
Sebutnya, bagi kabupaten/kota yang mendaftar diwajibkan melengkapi syarat antara lain, surat permohonan dari Ketua Umum (Ketum) KONI, dukungan tertulis dari bupati-walikota, DPRK dan MPU setempat.
Uang pendaftaran sebesar Rp15 juta, dan surat jaminan berupa uang sebesar Rp250 juta.
"Khusus untuk uang jaminan Rp 250 juta baru diserahkan setelah kabupaten/kota bersangkutan ditetapkan secara resmi sebagai tuan rumah PORA XIV tahun 2022," jelasnya.
Faisal yang didampingi Wakil Ketua panitia pendaftaran, Said Zulhasri menjelasjan, uang sebesar Rp 250 juta tersebut akan digunakan oleh KONI Aceh selama empat tahun untuk mengasistensi persiapan pelaksanaan PORA XIV tahun 2022.
Setelah pendaftaran, panitia akan segera melakukan verifikasi sarana dan prasarana di masing-masing kabupaten/kota yang telah mendaftar.
"Kita telah merencanakan turun lapangan pekan depan," katanya.
Hasil verfikasi tersebut akan dievaluasi oleh tim penjaringan dan penyaringan, untuk kemudian dibawa ke rapat anggota KONI Aceh Tahun 2018 pada 21 Juli 2018.
"Keputusan terakhir tetap berada pada pemilik suara untuk memilih tuan rumah PORA. Pemilik suara adalah KONI kabupaten/kota dan Pengprov cabang olahraga," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III KONI Langsa, Karnaini mendaftarkan langsung Langsa sebagai tuan rumah PORA,? Lhoksemawe oleh Ketua Umum KONI Abdurrahman didampingi Wakil Sekretaris I, Mahyuddin Okib.
Pidie didaftar oleh Wakil Bupati Fadhlullah TM Daud, dan Ketum KONI Pidie Samsul Bahri. Aceh Jaya-Aceh Barat didaftarkan oleh Azhar Abdurrahman selaku Ketum KONI Aceh Jaya yang didampingi Ketua Harian Muslim HS, serta Ketum KONI Aceh Barat Ibnu Umar. Nagan Raya didaftarkan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Hendrian Deni didampingi Wasekum III Khairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Ketua tim penjaringan dan penyaringan calon tuan rumah PORA XIV/2022, H Faisal Saifuddin kepada wartawan Sabtu di Banda Aceh, mengungkapkan keenam kabupaten/kota tersebut mendaftarkan diri di hari yang bersamaan, Jumat (29/6) di Sekretariat KONI Aceh.
Keenam daerah itu adalah Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Pidie, Kabupaten Nagan Raya, sedangkan Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama.
"Meskipun pendaftaran telah dibuka sejak 8 Juni 2018, semua bakal calon tuan rumah baru mendaftar di hari terakhir, 29 Juni 2018," jelas Faisal yang juga Wakil Ketua Umum V Bidang Antar Lembaga, KONI Aceh ini.
Ia menjelaskan, untuk calon tuan rumah PORA sengaja dibuat sistim penjaringan dan penyaringan yang dimulai sejak dini, agar kabupaten/kota benar-benar siap ketika terpilih sebagai tuan rumah.
"Kita mengikuti sistem seperti penjaringan dan penyaringan tuan rumah PON," katanya.
Sebutnya, bagi kabupaten/kota yang mendaftar diwajibkan melengkapi syarat antara lain, surat permohonan dari Ketua Umum (Ketum) KONI, dukungan tertulis dari bupati-walikota, DPRK dan MPU setempat.
Uang pendaftaran sebesar Rp15 juta, dan surat jaminan berupa uang sebesar Rp250 juta.
"Khusus untuk uang jaminan Rp 250 juta baru diserahkan setelah kabupaten/kota bersangkutan ditetapkan secara resmi sebagai tuan rumah PORA XIV tahun 2022," jelasnya.
Faisal yang didampingi Wakil Ketua panitia pendaftaran, Said Zulhasri menjelasjan, uang sebesar Rp 250 juta tersebut akan digunakan oleh KONI Aceh selama empat tahun untuk mengasistensi persiapan pelaksanaan PORA XIV tahun 2022.
Setelah pendaftaran, panitia akan segera melakukan verifikasi sarana dan prasarana di masing-masing kabupaten/kota yang telah mendaftar.
"Kita telah merencanakan turun lapangan pekan depan," katanya.
Hasil verfikasi tersebut akan dievaluasi oleh tim penjaringan dan penyaringan, untuk kemudian dibawa ke rapat anggota KONI Aceh Tahun 2018 pada 21 Juli 2018.
"Keputusan terakhir tetap berada pada pemilik suara untuk memilih tuan rumah PORA. Pemilik suara adalah KONI kabupaten/kota dan Pengprov cabang olahraga," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III KONI Langsa, Karnaini mendaftarkan langsung Langsa sebagai tuan rumah PORA,? Lhoksemawe oleh Ketua Umum KONI Abdurrahman didampingi Wakil Sekretaris I, Mahyuddin Okib.
Pidie didaftar oleh Wakil Bupati Fadhlullah TM Daud, dan Ketum KONI Pidie Samsul Bahri. Aceh Jaya-Aceh Barat didaftarkan oleh Azhar Abdurrahman selaku Ketum KONI Aceh Jaya yang didampingi Ketua Harian Muslim HS, serta Ketum KONI Aceh Barat Ibnu Umar. Nagan Raya didaftarkan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Hendrian Deni didampingi Wasekum III Khairi.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018