Aceh  Besar (Antara) - Kafilah dari Kecamatan Darul Imarah memperoleh juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Aceh Besar yang berakhir 7 Juli di Neuheuen, Kecamatan Mesjid Raya.

Darul Imrah memperoleh juara umum setelah menempatkan qari dan qariah di peringkat pertama di tujuh lomba, peringkat dua di tujuh lomba dan peringkat tiga satu lomba, mendapatkan nilai 57.

Sementara itu, Kafilah Kecamatan Baitussalam berada di peringkat dua dengan nilai 56. Peringkat tiga diperoleh Ingin Jaya nilai 50. Peukanbada tempat ke-empat nilai 40. Peringkat kelima Suka Makmur nilai 24.

Sedangkan peringkat 6 - 10 masing-masing diraih Blangbintang (nilai 23), Darul Kamal (22), Mesjid Raya (22), Krueng Barona Jaya (22) dan Kuta Malaka nilai 20. MTQ tersebut diikuti 23 kecamatan yang ada di Aceh Besar.

Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk. H. Husaini A. Wahab menyerahkan langsung tropi juara umum kepada Kecamatan Darul Imarah dan kepada sejumlah qari dan qariah yang meraih peringkat pertama di masing-masing lomba, di arena MTQ, lapangan sepakbola Gampong (desa) Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya Sabtu (7/7) malam, sekaligus menutup kegiatan MTQ.

Pada acara penutupan, qariah terbaik dewasa putri, Zahrina Waddah (Darul Imarah) dan qari terbaik dewasa putra, Firmansyah melantunkan ayat suci Al-quran setelah dewan hakim membacakan hasil perolehan nilai dan para juara di seluruh bidang yang diperlombakan.

Tgk H. Husaini A. Wahab dalam pidatonya yang berisikan ceramah dan nasehat agama saat menutup MTQ, berharap qari dan qariah agar terus dibina, serta berpesan bahwa kalah-menang adalah hal biasa, yang paling penting adalah lidah selalu melafazkan Al-quran.

Katanya, banyak yang sudah bisa membaca, menghafal dan menafsirkan Al-quran. "Mari juga kita bersama-sama mengamalkan Al-quran," ujar Wakil Bupati Aceh Besar ini yang akrab disapa Waled Husaini.

"Kita bersyukur kepada Allah SWT, karena qari-qariah yang berbakat dan potensi. Selanjutnya diperlukan pembinaan yang berkelanjutan," ujarnya.

Katanya, tidak hanya cukup sekedar berbangga, terharu menyaksikan MTQ ini, sebab Al-quran diturunkan bukan sekedar untuk dibaca saja. Al-quran adalah sebagai petunjuk jalan bagi kaum muslimin dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan.

"Marilah kita berusaha menghayati isi kandungan Al-quran dan menjadikannya sebagai obor dan pedoman dalam kehidupan kita demi keselamatan hidup di dunia dan di akhirat," ajak Waled.

Secara global, sebutnya, kandungan Al-quran mencakup masalah aqidah, syariah dan akhlak. Akan tetapi jika ditinjau secara akademik, seluruh dimensi ajaran Al-quran, akan mampu memberikan jawaban terhadap berbagai masalah kehidupan.

Itulah sebabnya, lanjut Waled, ayat yang pertama turun berisi perintah untuk mempercerdaskan diri dengan membaca. Membaca dengan mata hati, membaca dengan pikiran, mempelajari, mengobservasi dan meneliti segala ciptaan Allah baik di langit maupun di bumi.

Waled menyebut firman Allah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang pengertiannya: Bacalah wahai Muhammad dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan manusia dari segumpulan darah. Bacalah dan tuhanmu maha mulia, yang mengajar menulis dengan pena, mengajar manusia apa-apa yang belum diketahuinya.

Wakil bupati, dalam kesempatan tersebut juga meminta kepada seluruh ulama, cendikiawan, tokoh tokoh di Aceh Besar agar mengingatkan Pemerintah Aceh Besar dalam memimpin daerah.

"Kami dipilih oleh rakyat. Jika ada salah, khilaf, belum melakukan yang diinginkan maka ingatkan kami. Mari bersatu, hilangkan fitnah, dan mari mulai dari desa kita bermusyawarah dalam membangun Aceh Besar," imbuhnya.

Pewarta: Sudirman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018