Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh, menyebut ada delapan titik panas terdeteksi oleh satelit berada di wilayah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Selasa mengatakan kedelapan titik panas itu tersebar di empat daerah di Aceh.
"Sore ini terpantau delapan titik panas di Aceh. Masing-masing Aceh Besar dan Aceh Singkil sama-sama menyumbang tiga titik, sedangkan Gayo Lues dan Subulussalam sama-sama satu titik," katanya.
Ia merinci, ketiga titik panas di Aceh Besar terdeteksi oleh satelit terdapat pada dua kecamatan, yakni Seulimun dua titik, dan Indrapuri satu titik.
Untuk titik panas di Aceh Singkil pun sama, yakni di Kecamatan Danau Paris terkosentrasi dua titik, dan Kecamatan Singkil Utara terpantau satu titik.
Sedangkan sisanya dua titik panas lagi, satu titik di antaranya di Gayo Lues berada di Kecamatan Rikit Gaib, dan Subulussalam terdapat di Kecamatan Sultan Daulat.
"Kedelapan titik panas ini, belum menuunjukkan persentase tingkat kepercayaan patut diduga. Karena paling tinggi tingkat kepercayaan 67 persen, dan terendah 40 persen," ujar dia.
"Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bertambah. Mengingat?musim kemarau diprediksi akan berlangsung hingga September 2018," kata Zakaria.
Presiden Joko Widodo telah mengingatkan para pimpinan di daerah terkait ancaman kebakaran hutan dan lahan yang saat ini meningkat di sejumlah daerah di Indonesia.
"Saya ingatkan kembali bahwa kejadian kebakaran seperti yang lalu-lalu harus sudah stop," kata Presiden Jokowi.
Presiden menyebutkan sudah memerintahkan Menkopolhukam Wiranto untuk mengundang Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim dan kepala daerah untuk diingatkan kembali mengenai ancaman kebakaran hutan dan lahan ini.
"Ya ini secepat-cepatnya saya sudah memerintahkan Menkopolhukam untuk mengundang Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim dan kepala daerah untuk saya ingatkan kembali bahwa kejadian kebakaran seperti yang lalu-lalu harus sudah stop," kata Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Selasa mengatakan kedelapan titik panas itu tersebar di empat daerah di Aceh.
"Sore ini terpantau delapan titik panas di Aceh. Masing-masing Aceh Besar dan Aceh Singkil sama-sama menyumbang tiga titik, sedangkan Gayo Lues dan Subulussalam sama-sama satu titik," katanya.
Ia merinci, ketiga titik panas di Aceh Besar terdeteksi oleh satelit terdapat pada dua kecamatan, yakni Seulimun dua titik, dan Indrapuri satu titik.
Untuk titik panas di Aceh Singkil pun sama, yakni di Kecamatan Danau Paris terkosentrasi dua titik, dan Kecamatan Singkil Utara terpantau satu titik.
Sedangkan sisanya dua titik panas lagi, satu titik di antaranya di Gayo Lues berada di Kecamatan Rikit Gaib, dan Subulussalam terdapat di Kecamatan Sultan Daulat.
"Kedelapan titik panas ini, belum menuunjukkan persentase tingkat kepercayaan patut diduga. Karena paling tinggi tingkat kepercayaan 67 persen, dan terendah 40 persen," ujar dia.
"Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bertambah. Mengingat?musim kemarau diprediksi akan berlangsung hingga September 2018," kata Zakaria.
Presiden Joko Widodo telah mengingatkan para pimpinan di daerah terkait ancaman kebakaran hutan dan lahan yang saat ini meningkat di sejumlah daerah di Indonesia.
"Saya ingatkan kembali bahwa kejadian kebakaran seperti yang lalu-lalu harus sudah stop," kata Presiden Jokowi.
Presiden menyebutkan sudah memerintahkan Menkopolhukam Wiranto untuk mengundang Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim dan kepala daerah untuk diingatkan kembali mengenai ancaman kebakaran hutan dan lahan ini.
"Ya ini secepat-cepatnya saya sudah memerintahkan Menkopolhukam untuk mengundang Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim dan kepala daerah untuk saya ingatkan kembali bahwa kejadian kebakaran seperti yang lalu-lalu harus sudah stop," kata Jokowi.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018