Meulaboh (Antaranews Aceh) - Tim Satgas Pangan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, melakukan pemeriksaan ke pasar bina usaha Meulaboh untuk memastikan tidak ada pedagang yang melakukan spekulasi harga telur yang saat ini masih tinggi.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi Kabupaten Aceh Barat, Teuku Erwansyah, di Meulaboh, Selasa, mengatakan harga telur tidak bisa ditekan hanya dengan memantau, namun pihaknya sebatas mengawasi agar tidak ada penimbunan.

"Hasil pemantauan kita bersama, memang harga telur ayam masih tinggi, tapi persediaannya mencukupi dan tidak ada pedagang yang kita temukan menimbun barang, seperti telur ayam di saat-saat seperti ini," katanya.

Tim satgas pangan terdiri dari unsur Bulog, Disperindag, Polri, TNI turun ke pasar bina usaha Meulaboh dengan mendatangi sejumlah distributor telur ayam serta pedagang yang menjual telur ayam buras di komplek pasar setempat.

Erwansyah, berkata, telur ayam buras yang beradar di pasar Aceh Barat merupakan pasokan dari Medan, Sumatera Utara, yang didatangkan oleh para distributor yang kemudian dibagikan atau dijual kepada pedagang untuk eceran.

Dari hasil sidak, harga telur ayam yang dijual pedagang seharga Rp43.000 ribu per lempeng sampai Rp45.000 per lempeng/kotak (isi 30 butir), sementara di saat normal harga telur ayam seharga Rp32.000 - Rp35.000 per lempeng.

"Dibandingkan beberapa waktu lalu, harga telur hari ini sudah sedikit turun walaupun belum seperti saat harga normal. Kita tentunya berharap harga telur ini terus naik karena memberatkan kosumen," sebutnya lagi.

Kenaikan harga telur ayam buras memaksa pedagang mengurangi pasokan barang sehingga persediaan menipis, meskipun kenaikan harga telur tidak memengaruhi permintaan masyarakat walaupun harga jual eceran terus naik.

Dari beberapa toko grosir penjualan telur ayam terlihat stok yang tersedia tidak begitu banyak, lantaran konsumen juga tidak berani membeli banyak seperti hari biasa saat harga telur normal berkisar Rp35.000/lempeng sampai Rp38.000.

Salah seorang pedagang grosir di kompleks pasar bina usaha, Ahmad Zulfikar, menyampaikan saat ini telur ayam buras di toko usaha dagangan miliknya hanya memiliki stok sekitar 240 ikat besar atau setara 2.400 lempeng.

"Ada juga pembeli kita yang protes harga terus naik, tapi kita sudah coba jelaskan kondisi harga saat ini, jadinya konsumen juga mengurangi daya beli karena lonjakan harga saat ini, kita juga tidak mengetahui apa sebab kenaikan harga," sebut pedagang itu.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018