Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sekelompok masyarakat di Gampong (desa) Lamgirek, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar berhasil mengolah bemban (bili) dan bernilai ekonomis yang kemudian mampu menopang ekomoni masyarakat setempat.

"Saya sudah puluhan tahun menekuni kerajinan bili ini, dan Alhamdulillah hasil penjualannya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari," kata salah seorang pengrajin bemban Nurhayati asal Gampong Lamgirek, Aceh Besar di Anjungan kabupaten setempat pada acara PKA-7, Rabu.

Tumbuh bemban atau dikalangan masyarakat Aceh lebih dikenal dengan sebutan bili biasanya tumbuh dirawa-rawa, dan kemudian masyarakat setempat berhasil mengolahnya dengan ragam jenis.

"Dari bili ini kami membuat, Tampi, Gateng, Sayak, hingga piring untuk rumah makan dengan berbagai ukuran. Ya sesuai pesanan lah," rinci pengrajin bili tadi.

"Semua jenis produksi itu multi fungsi, tergantung penggunanya dan kami bisa membuat sesuai kebutuhan maupun pesanan konsumen," sebutnya lagi.

Pengrajin bili itu mengakui, belasan masyarakat Gampong Lamgirek sudah memproduksi bili sejuk puluhan tahun silam dan bahkan pengrajinnya sekarang dominan usia renta.

"Ini pekerjaan sambilan ibu rumah tangga. Ya Syukur Alhamdulillah sambilan bisa menghasilkan, dan rata-rata per hari bisa menghasilkan sampai Rp100 ribu," katanya sambil melepas senyum.

"Problemnya sekarang pengrajin bili hanya ditekuni oleh ibu rumah tangga yang usianya sudah relatif tua dan sangat sedikit kaula muda mau belajar," jelasnya.
 

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018