Meulaboh (Antaranews Aceh) - Nelayan tradisional di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, kembali melaut setelah beberapa hari terhenti karena cuaca buruk yang melanda wilayah perairan setempat.

Ketua pemangkut adat laut kecamatan (Panglima Lhok) Padang Seurahet, Ambran, di Meulaboh, Senin, mengatakan, saat ini kondisi cuaca d tengah laut sudah lumayan kondusif, sudah tidak ada lagi ombak besar yang mengancam keselamatan nelayan.

"Bakat (gelombang) tinggi di tengah laut sudah selesai, angin serta badai pun sudah selesai beberapa hari ini nelayan sudah dapat beraktifitas seperti biasanya,"katanya.

Cuaca buruk hingga memunculkan gelombang tinggi disertai badai sempat terjadi beberapa pekan terakhir memaksa nelayan di Kabupaten Aceh Barat merapatkan armadanya ke dermaga karena takut akan musibah di laut.

Ambran mengatakan, cuaca sudah membaik sejak beberapa hari lalu, sehingga para nelayan sudah mulai melaut, meskipun kondisi riak gelombang belum begitu normal namun nelayan sudah memperkirakan kondisi saat ini masih aman untuk berlayar.

"Sudah dua hari ini cuaca mulai membaik, makanya nelayan sudah berani melaut untuk mencari ikan, karena dampak cuaca buruk selama ini menyebabkan stok ikan kurang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujong Baroh," katanya.

Ambran mengatakan, beberapa waktu lalu gelombang sempat tinggi serta dipicu angin kencang membuat kapal motor nelayan sempat terombang-ambing, kondisi itu sering terjadi disaat pergantian musim angin timur ke barat maupun sebaliknya.

Terkadang, gelombang besar menerjang kapal nelayan, namun ?hal tersebut hanya terjadi sesaat tidak seperti beberapa waktu lalu yang memang membuat para pelaut khawatir dengan keselamatannya saat mencari ikan.

Dikatakan, nelayan lebih memilih melaut walaupun cuaca ekstrem masih sedikit terjadi karena desakan ekonomi menjelang hari raya Idul Adha 1439 Hijriah/2018 Masehi, sebab melaut merupakan mata pencaharian utama.

"Kita sudah sangat dekat dengan hari raya Idul Adha, kebutuhan keluarga akan tinggi, kalau tidak melaut, biasa apa dikerjakan di darat saat ini semua serba mahal. Ini juga untuk memenuhi kebutuhan ikan di pasar," katanya.

Dia berkata, sudah 60 persen nelayan di Aceh Barat melaut kembali, ada nelayan yang pergi pagi pulangnya saat sore hari, adapula yang berlayar jauh hingga harus menginap di laut disesuaikan dengan jenis alat tangkap yang digunakan.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018