Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang di Aceh Besar mengungkapkan, terdapat empat titik panas terdeteksi oleh satelit berada di provinsi berjuluk "Serambi Mekkah".

"Ada empat titik panas, sore ini di Aceh. Setelah beberapa hari sebelumnya dinyatakan nihil," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis.

Ia melanjutkan, dari hasil?pantauan ketiga satelit, yakni Terra, Aqua, dan Suomi NPP dengan?menggunakan teknologi sensor modis menyebut, keempat titik panas ini menyebar di tiga kabupaten di provinsi paling Utara di Sumatera ini.

Sebanyak tiga titik panas di antaranya, terkosentrasi di daerah dataran tinggi yang merupakan penghasil kopi kualitas ekspor di wilayah Tengah di Aceh dengan perincian, yaitu Gayo Lues terdapat dua titik dan Aceh Tengah satu titik.

Kedua titik panas di Gayo Lues terdeteksi di dua kecamatan, yakni Blang Jeramo dan Rikit Gaib. Sedangkan satu titik panas di Aceh Tengah terpantau di Kecamatan Pegasing.

Sisanya satu titik panas terpantau satelit berada di Aceh Besar yang berdampingan dengan Banda Aceh, sebagai ibu kota provinsi. Atau lebih tepatnya di Kecamatan Lembah Seulawah.

"Dari total empat titik panas, ada satu titik yang kita curigai sebagai titik api. Karena memiliki tingkat kepercayaan 73 persen, yakni di Blang Jeramo, Gayo Lues," tegas Zakaria.

Presiden Joko Widodo mengklaim, area kebakaran hutan dan lahan menurun signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena ketegasan untuk melindungi hutan dan lahan.

"Ketegasan tersebut tidak akan bisa maksimal tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR/DPD.

Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada aparat TNI/Polri, pemerinah daerah dan seluruh warga masyarakat yang dengan penuh dedikasi mencegah dan melawan ancaman kebakaran hutan.

"Dalam melakukan berbagai lompatan kemajuan, kita membutuhkan keberanian. Kita harus memiliki ketegasan untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan rakyat Indonesia, termasuk ketegasan untuk melindunbgi hutan dan lahan kita," tutur Presiden Jokowi.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018