Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Blang Bintang di Aceh Besar, menyebut sebanyak tujuh titik panas terdeteksi satelit berada di provinsi paling barat di Indonesia itu.
"Ya, sore ini, ada tujuh titik panas, setelah kemarin (Jumat, 17/8), cuma empat titik di Aceh," ucap?Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Sabtu.
Ia mengatakan, ketujuh titik panas kali ini, tersebar di tiga daerah di provinsi berjuluk "Serambi Mekkah", yakni Aceh Utara dan Bener Meriah sama-sama tiga titik, dan Aceh Besar satu titik.
Di wilayah Aceh Utara, lanjut dia, tiga titik panas terpantau satelit pada dua kecamatan, yaitu Syamtalira Bayu dua titik, dan Sawang satu titik.
Lalu tiga titik panas di Bener Meriah merupakan daerah dataran tinggi yang terkenal penghasil kopi kualitas ekspor berada di tiga kecamatan, yakni Bandar, Permata, dan Pintu Rime Gayo.
Terakhir sisanya, satu titik panas di wilayah Aceh Besar terpantau satelit berada di Kecamatan Kota Lue Cot Glie.
"Dari persentase tingkat kepercayaan tujuh titik panas ini, terdapat dua titik diantaranya di duga sebagai titik api, yakni Bandar dan Kota Lue Cot Glie," terang dia.
"Ada tiga titik panas diantaranya sebagai titik api, dan ketiga titik terdapat di kecamatan Aceh Utara," tegas Zakaria.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pekan ini melaporkan, sekitar 50 hektare hutan dan lahan yang ditanami dengan jenis pohon pinus dalam kondisi hangus terbakar di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, peristiwa kebakaran yang melanda pohon pinus ini terjadi di kawasan lereng perbukitan atau pegunungan di wilayah Aceh Besar.
"Tepatnya kemarin (Kamis, 16/8), sekitar pukul 16.00 WIB, kepulan asap kembali muncul ke udara. Ternyata, telah berlansung kebakaran hutan pinus di Desa Seunapet, Kecamatan Lembah Seulawah," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Ya, sore ini, ada tujuh titik panas, setelah kemarin (Jumat, 17/8), cuma empat titik di Aceh," ucap?Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Sabtu.
Ia mengatakan, ketujuh titik panas kali ini, tersebar di tiga daerah di provinsi berjuluk "Serambi Mekkah", yakni Aceh Utara dan Bener Meriah sama-sama tiga titik, dan Aceh Besar satu titik.
Di wilayah Aceh Utara, lanjut dia, tiga titik panas terpantau satelit pada dua kecamatan, yaitu Syamtalira Bayu dua titik, dan Sawang satu titik.
Lalu tiga titik panas di Bener Meriah merupakan daerah dataran tinggi yang terkenal penghasil kopi kualitas ekspor berada di tiga kecamatan, yakni Bandar, Permata, dan Pintu Rime Gayo.
Terakhir sisanya, satu titik panas di wilayah Aceh Besar terpantau satelit berada di Kecamatan Kota Lue Cot Glie.
"Dari persentase tingkat kepercayaan tujuh titik panas ini, terdapat dua titik diantaranya di duga sebagai titik api, yakni Bandar dan Kota Lue Cot Glie," terang dia.
"Ada tiga titik panas diantaranya sebagai titik api, dan ketiga titik terdapat di kecamatan Aceh Utara," tegas Zakaria.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pekan ini melaporkan, sekitar 50 hektare hutan dan lahan yang ditanami dengan jenis pohon pinus dalam kondisi hangus terbakar di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, peristiwa kebakaran yang melanda pohon pinus ini terjadi di kawasan lereng perbukitan atau pegunungan di wilayah Aceh Besar.
"Tepatnya kemarin (Kamis, 16/8), sekitar pukul 16.00 WIB, kepulan asap kembali muncul ke udara. Ternyata, telah berlansung kebakaran hutan pinus di Desa Seunapet, Kecamatan Lembah Seulawah," terangnya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018