Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mengungkapkan masih ada sembilan titik panas yang terpantau oleh satelit di wilayah Sumatera.

"Pada Jumat petang pukul 17.00 WIB tadi, satelit mendeteksi titik panas di tiga provinsi. Tapi tak satu pun di wilayah Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat.

Kesembilan titik panas ini terdeteksi dengan wilayah penyebaran di tiga provinsi di pulau terbesar ketiga di Indonesia, yakni Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung.

Dari sembilan titik panas itu, lanjutnya, satelit hanya menemukan empat titik diantaranya memiliki persentase tingkat kepercayaan yang menunjukkan patut diduga sebagai titik api, akibat kebakaran hutan dan lahan.

Sebelumnya pada Jumat pagi, BMKG setempat merilis 57 titik panas tersebar di delapan kabupaten di Aceh. Mayoritas titik panas ini terkosentrasi di daerah dataran tinggi, dan 26 titik diantaranya dalam kategori patut diduga dan sebagai titik api.

"Tidak adanya titik panas di Aceh ini, bisa saja sensor modis terpasang di satelit terganggu. Meski demikian, bagi daerah rawan terbakar, harus tetap meningkatkan kewaspadaan," tegas Zakaria.

Pemerintah tahun ini mengawal ketat wilayah rawan kebaran hutan dan lahan, sehingga berhasil menurunkan jumlah titik api hingga 96,5 persen di seluruh Indonesia dalam periode 2015-2017.

"Berdasarkan data hasil pantauan satelit milik NOAA, jumlah titik api di 2015 mencapai 21.929, sedangkan di 2016 menurun menjadi 3.915. Pada 2017, jumlah titik api kembali menurun menjadi 2.257," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles B Panjaitan.

KLHK mencatat luas area hutan dan lahan yang terbakar di 2015 mencapai 2.611.411 hektare (ha). Angka ini menurun menjadi 438.360 ha di 2016, lalu turun lagi menjadi 165.464 ha di 2017.

"Sejak 2016, perusahaan tidak berani lagi melakukan pembukaan lahan dengan membakar, ini berpengaruh. Kalau pun ada yang terbakar itu hanya spot-spot kecil saja karena kelalaian," ujar Raffles.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018