Sabang (Antaranews Aceh) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang Ferdiansyah meminta nelayan setempat memerhatikan keselamatan saat melaut.

"Kami mengingatkan semua nelayan agar selalu memerhatikan keselamatan saat melaut," katanya di Sabang, Senin.

Menurut Sarjana Kelautan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) itu, cuaca di laut silih berganti dan sewaktu-waktu bisa saja terjadi cuaca buruk yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

"Nelayan pancing tradisional melaut hingga 10 mil dari Pulau Weh, dan cuaca di laut tidak menentu. Untuk itu, kita mengingatkan nelayan agar melengkapi alat-alat keselamatan sebelum melaut," pinta politisi Partai Golkar tersebut.

Agar lebih aman ketika sedang berada di laut, dia meminta nelayan membawa pelampung saat melaut

"Meskipun nelayan lihai berenang, semua perlengkapan keamaan juga perlu diperhatikan," kata dia.

Dia berharap semua nelayan selalu membawa baju pelampung saat melaut dan tidak menyepelekan ?alat-alat keamanan melaut sebagaimana yang telah ditentukan.

Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Kota Sabang Ali Rani mengakui nelayan setempat melaut hingga ke perbatasan India dan Thailand yakni, di Samudera Hindia hingga Selat Malaka.

"Nelayan pancing kita itu melaut dari 10 hingga 15 mil dari Pulau Weh dan bahkan ada yang melaut hingga ke perbatasan India dan Thailand," katanya.

"Boat yang digunakan nelayan di atas 10 gross tonage, dan pada umumnya di bawah 5 GT," sebut dia.

Pulau paling ujung barat Indonesia yang diapit Selat Malaka dan Samudra Hindia hanya ada dua musim yakni, musim timur dan barat.

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018