Banda Aceh (Antaranews Aceh) -  Kontingen atlet panahan Aceh berhasil meraih tujuh medali pada kejuaraan international yang berakhir Selasa di Yogyakarta. Tujuh medali yang diraih itu terdiri tiga medali perak dan empat medali perunggu.

Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Pengprov Perpani) Aceh, Dr.Nyak Amir kepada wartawan di Banda Aceh Kamis menyebutkan, atlet Aceh telah berupaya untuk meraih medali emas, akhirnya berhasil membawa pulang tiga medali perak dan empat perunggu di kejuaraan international tersebut.

Nyak Amir mengatakan, capaian tiga perak dan empat perunggu suatu prestasi maksimal dipersembahkan atlet pemanah Aceh dalam persaingan di even international yang ketat dan berat.

Dikatakannya, hasil yang dicapai dalam even tersebut sudah sesuai target yakni meraih medali. Ini even international yang diikuti atlet luar negeri, para atlet terbaik Indonesia yang baru saja bertanding di Asian Games dan atlet - atlet terbaik yang mewakili provinsi masing-masing di Indonesia.

"Walaupun persaingan berat dan ketat antar para pemanah terbaik di Indonesia dan Singapura, atlet kita mampu meraih tiga medali perak dan empat medali perunggu," ujar doktor olahraga ini.

Disebutkannya, even international tersebut sebagai ajang try-out (ujicoba) bagi pemanah Aceh yang selama ini telah menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) sentralisasi program binaan KONI Aceh untuk persiapan menghadapi Pra PON 2019.

Katanya, sengaja mengikutsertakan para atlet ke kejuaraan international tersebut, untuk melihat perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai atlet dalam menjalani latihan selama ini.

"Even tersebut memberikan maanfaat untuk evaluasi peningkatan prestasi atlet ke depan dalam persiapan ke Pra PON," paparnya.

Ia menjelaskan, medali yang diperoleh kontingen Aceh yakni medali perak dari nomor divisi compound beregu putra yang meraih poin 1992  dan devisi compound aduan dengan atlet Muhammad Mondir, M.Heriansyah dan Hendra Muchrizal.

"Pemanah tersebut sukses mempersembahkan medali perak setelah mengungguli pemanah dari Jawa Timur," sebutnya.

Sedangkan Dia Rahmat, Khairil Ihsan, Siti Aisyah yang turun di nomor divisi recurve, meraih medali perunggu.

Pelatih kontingen panahan Aceh, Gagarudi bersyukur dengan hasil yang telah diperoleh para atlet. "Alhamdulillah kita sudah berusaha semaksimal mungkin, hasil dari persiapan melalui latihan teknik, taktik, strategi dan mental selama ini," ujarnya.

"Akan tetapi saat ini kita masih belum bisa mempersembahkan medali emas untuk Aceh, karena para pemanah sedikit kewalahan mengimbangi atlet-atlet Indonesia yang turun di Asian Games 2018, membela provinsi masing-masing di kejuaraan tersebut," jelasnya.

Kecuali itu, sebutnya, pemanah Aceh juga sedikit kewalahan mengimbangi pemanah dari luar negeri seperti dari China dan Singapura.

"Kedepan kita akan terus berbenah untuk memperbaiki prestasi panahan Aceh," pungkas Gagarudi.

Pada kejuaraan international ini, Pengprov Perpani Aceh mengirimkan 10 pemanah yaitu M Mondir, Hendra Muchrizal, M Heriansyah yang turun berlomba di nomor compound.

Nuzul Fuzi Rama, Dhia Rahmat, Siti Aisyah, Lilis Safriani (ronde recurve) Hendra Muchrizal, M Nuzul Khairil Ikhsan, Widya Astuti, Atika Fitriani (ronde nasional). Para atlet ditangani pelatih Gagarudi, Irwansyah dan Roni Irawan.

Pewarta: Sudirman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018