Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, cuaca buruk melanda sebagian wilayah di Aceh dalam beberapa hari terakhir, akibat terkena imbas dari siklon tropis atau badai situ.

"Siklon tropis situ terjadi di Teluk Benggala, sehingga Aceh terkena dampaknya tiga atau empat hari ke depan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu.

Menurutnya, badai tersebut terjadi di Teluk Benggala yang terletak di barat Semenanjung Malaya, dan timur India dengan jarak sekitar 1.408 kilometer dari provinsi paling Barat di Indonesia ini.

Akibat yang ditimbulkan, lanjut dia, yakni massa udara yang melintasi Aceh terjadi pengerucutan, dan perlambatan hingga menuju pusat tekanan rendah di Teluk Benggala.

Cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang, bahkan puting beliung cukup rentan terjadi terutama di wilayah bagian Barat dan Selatan.

"Sangat rentan, seperti di Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Jaya, dan Nagan Raya. Dapat meluas ke Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang," katanya.

BMKG Aceh mengimbau bagi masyarakat agar lebih waspada, seperti mereka yang tinggal di daerah aliran sungai setempat, karena berpotensi banjir.

"Begitu juga dengan potensi tanah longsor. Baik di wilayah Barat dan Selatan, lalu jalur Tengah dari Bireuen ke Takengon hingga Subulussalam," jelas Zakaria.

"Dan bahaya longsor bebatuan di Aceh Tenggara, seperti Lawe Sigala-gala, dan Semadam sering terjadi banjir bandang

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut, luapan Sungai Mereubo dengan ketinggian air mencapai setengah meter telah meluas hingga tiga gampong atau desa di tiga kecamatan di Aceh Barat.

"Pagi ini ada tambahan satu gampong akibat meluapnya Sungai Mereubo, yakni Pasie Lehan di Johan Pahlawan," ujar Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.

Hari sebelumnya, ada dua gampong di dua kecamatan dalam sehari terakhir terendam akibat luapan Sungai Mereubo, yakni Pange di Samatiga dan Layung di Bubon dengan korban terdampak 44 jiwa merupakan 12 keluarga.

Kepala Desa Pasie Leuhan, Sofyan Rasyid mengatakan, 147 warga Dusun Raja Aceh di Desa Leuhan, terpaksa diungsikan akibat banjir luapan Sungai Mereubo merendam permukiman setempat.

"Banjir mulai terjadi sejak Rabu dini hari sampai saat ini terus bertambah. Dari pagi warga sudah bertahan, ternyata tidak mungkin lagi, semua harus dievakuasi untuk mengungsi," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018