Meulaboh (Antaranews Aceh) - Aktivitas pelayanan jasa penyeberangan dari Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, tujuan Gunung Sitoli, Sumatera Utara (Sumut) kembali norma setelah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Teluk Singkil selesai pemeliharaannya.

"Jadwal pelayaran KMP Teluk Singkil sudah normal setelah docking selama 30 hari di galangan Pelabuhan Belawan," kata Manajer Usaha dan Tekhnik PT ASDP Indonesia Fery Pelabuhan penyeberangan Singkil, Syahrul yang dihubungi wartawan di Singkil, Sabtu.

Aktivitas pelayanan jasa penyeberangan KMP Teluk Singkil sudah berlangsung beberapa hari terakhir, tepatnya sejak Senin (15/10). Adapun rute lintasan kapal feri tersebut yakni untuk Aceh Singkil - Kepulaun Banyak dan Aceh Singki - Gunung Sitoli, Sumut.

Sebelumnya kapal feri tersebut dalam masa pemeliharaan atau docking sejak 12 September hingga 12 Oktober 2018. Setelah kapal dikembalikan ke peraiaran langsung beroperasi melayani jasa penyeberangan antar pulau di wilayah pesisir pulau sumatera.

Dikatakan, pemeliharaan tahunan adalah rutinitas setiap tahun untuk mengurus izin sertifikat pelayaran kapal. Selain juga juga merehabilitasi mesin, lambung kapal dan berbagai macam fasilitas yang dibutuhkan didalam ruang lingkup kapal.

"Begitu selesai, langsung kembali, trep pertama ke pelabuhan feri ASDP Pulau Sorok. Pemeliharaan sudah menjadi kewajiban, manfaat docking dilakukan juga memperpanjang umur kapal, yang artinya lebih tahan lama difungsikan,"jelasnya.

Pihaknya juga meminta kepada calon penguna jasa pada setiap keberangkatan agar membeli tiket resmi sesuai tarif, karena setiap penumpang yang sudah memiliki tiket, menjadi tanggung jawab perusahaan dan sudah diasuransikan sesuai manifest.

Kemudian, lanjutnya, pihak PT ASDP Fery Indonesia cabang Singkil dalam waktu dekat ini, akan memberlakukan penumpang tiga Kelas, selama ini hanya ada kelas ekonomi, kemudian akan ditambah menjadi dua kelas lagi, yakni kelas VIP dan tatami.

Tiket ekonomi diatur oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Nomor 30 tahun 2017, sementara di luar ekonomi, diatur oleh operator kapal dan dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemetaan.

"Hal itu akan diberlakukan juga pada KMP Teluk Singkil, KMP Labuhanhaji dan KMP Teluk Sinabang yang saat ini beroperasi di lintasan barat selatan tujuan Sinabang Kabupaten Simeulue," katanya.

Pemberlakuan tiga kelas penumpang tersebut, untuk menjaga kelangsungan manajemen perusahaan, karena kalau itu tidak dilakukan operator kapal maka akan terjadi defisit atau perusahaan bisa bangkrut.

Ia menyebutkan tarif KMP Teluk Singkil Subsidi lintasan Singkil - Gunung Sitoli pulang pergi (PP) selama ini seharga Rp52.000 per penumpang dan rute Singkil - Pulau Banyak PP tarifnya Rp26.500 per penumpang.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018