Singkil (Antaranews Aceh) - Perguruan tinggi Sekolah Guru Indonesia (SGI) yang di sponsori Dompet Dhuafa turut andil mencerdaskan akhlak anak milenial bangsa yang terus alami perubahan zaman.
"Pendidikan zaman dahulu dengan sekarang sungguh jauh berbeda sekali, seperti balita saja tanpa kita ajari sudah pandai memainkan gatget," ujar Asep Ihsanudin, pengelola SGI Aceh Singkil dalam sambutannya di acara wisudawan/wisudawati SGI Master Teacher Angkatan XXVII dan XXX di Gedung Serbaguna, Pulosarok Rabu.
"Mari bahu membahu, mencerdaskan anak bangsa saat ini untuk menghadapi era milenial yang menandakan pendidikan zaman orang tua kita dengan sekarang ini jauh berbeda.
"Artinya, ini merupakan suatu tantangan zaman dimana para guru harus jauh lebih cerdas dan pintar dari anak didiknya karena hal ini sudah terjadi," terangnya.
Namun, kata Asep, sepanjang abad dari dulu hingga zaman milenial saat ini, ada satu hal yang tidak berubah peran guru mengajar anak didiknya, yakni pendidikan Karakter, Akhlak dan keimanan.
"Pola pendidikan Karakter, Keimanan, Akhlak, itu tidak akan berubah sampai akhir zaman. dan mudah-mudahan bisa selalu terlaksana," tukasnya.
Disamping itu, SGI di dukung Dompet Dhuafa, merupakan salah satu NGO terbesar indonesia yang sudah dikenal dunia internasional.
Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dalam momen itu, sangat mengapresiasi sinergi SGI untuk menjadikan tugas guru mencerdaskan bangsa dimana peran guru yang tiada tara, selain tanggung jawab kepada manusia juga tanggung jawab kepada Allah SWT.
"Selamat menjadi guru yang terbaik di Aceh Singkil, bekerja itu harus yakin dan percaya, guru adalah tanggung jawab modal bangsa dan negara," tuturnya.
Sementara itu, Ervan Jaya kepada wartawan mengatakan, 170 wisudawan dan wisudawati yang dilantik terdiri dari guru SD, SMP dan Ibtidaiyah.
"Guru-guru yang disekolahkan oleh SGI sebelum kuliah ada memang beberapa tahapan yang dilalui, yang dimulai dari pembukaan, hingga pengukuhan aktivis," ungkapnya.
Harapannya kepada guru-guru yang diwisuda diharapkan kelulusannya ini bukan akhir, tapi awal, tapi mengembangkan potensinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018