Meulaboh (Antaranews Aceh) - Dua kapal fiber bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telantar di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, karena tidak digunakan oleh nelayan setempat.

"Tidak digunakan, maka terparkir saja di sini sejak diterima oleh koperasi," kata Syahril, nelayan Meureubo, kepada Antara saat di temui di lokasi acara Kenduri Laut, di kawasan setempat, Jum`at.

Kapal tersebut masing-masing berkapasitas 5 gross tonage (GT) dan 10 GT diparkir terpisah.

Dua dari 10 unit kapal berbahan dasar fiber/roving bantuan KKP 2017 itu dikelola oleh kelompok Koperasi Nelayan Sejahtera Kecamatan Mereubo, hanya terparkir di atas lumpur pinggiran Sungai Ujong Drien Meureubo, tanpa perawatan.

"Kapal ini sangat ringan sehingga berisiko saat melaut. Kena angin pantai saja oleng (goyang), apalagi saat di laut bisa-bisa terbalik, habis semua," tambah Syahril, didampingi nelayan lainnya saat mengantarkan rombongan ke lokasi acara kenduri laut.

Kasat Pol Air Polres Aceh Barat Slamet, menyampaikan, kapal tersebut terlihat sangat ringan dan secara ekonomi mungkin lebih menguntungkan nelayan, akan tetapi tidak dapat dipaksakan penggunaannya.

"Kalau saya lihat armada ini ringan, kemudian rumah `boat` terlalu tinggi. Itu mungkin yang membuat sangat goyang ketika ditiup angin. Tetapi secara ekonomi untuk bahan bakar sepertinya lebih hemat ketimbang milik nelayan kita,"sebutnya.

Ketua pemangku adat laut kecamatan atau Panglima Lhok Meureubo, Abu Samah, menyampaikan, kondisi itu tidak dapat dimungkiri karena nelayan lebih mengutamakan keselamatan, ketimbang menggunakan armada berbahan fiber itu.

Harapanya, bila pemerintah kembali menyalurkan bantuan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan nelayan tradisional yang sudah terbiasa dengan kapal di bawah 3 GT.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018