Lhoksukon,  (Antaranews Aceh) - Warga tiga desa di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, membangun jembatan darurat secara sukarela menyusul belum diperbaikinya jembatan dasar yang ambruk beberapa waktu lalu. 

Keuchik (Kepala Desa) Ule Rubek Barat, Herizal Saputra di Aceh Utara,  Sabtu mengatakan, jembatan darurat dari pohon kelapa tersebut dibangun untuk memudahkan akses masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

“Jembatan yang terletak di Ulee Rubek Barat ini, dibangun secara gotong royong oleh warga tiga desa, yakni Ulee Rubek Barat, Alue Capli dan Lhok Puuk, dengan menggunakan material dari pohon kelapa,” kata Herizal.

Dikatakan, jembatan itu dibangun pada Jumat pekan lalu, tetapi belum siap karena kekurangan material atau pohon kelapa, yang akan dijadikan lantai jembatan dimaksud. Tetapi warga akan sesegera mungkin menuntaskannya.

Herizal menambahkan, jembatan darurat penghubung Ulee Rubek Barat dan Alue Capli serta Lhok Puuk ini dibangun di lokasi jembatan lama yang sudah ambruk, yang menyebabkan akses antardesa tersebut putus.

“Kami kecewa dengan pemerintah, karena jembatan itu sudah sekitar lima tahun lalu mulai rusak dan sekitar empat tahun terakhir aksesnya benar-benar telah putus, tetapi hingga kini tak kunjung diperbaiki,” jelasnya.

Menurut Herizal, utusan pemerintah Aceh Utara dan termasuk dewan daerah itu sudah berulang kali turun ke lokasi jembatan yang memiliki panjang 9 meter dengan lebar 5 meter itu, tetapi belum membuahkan hasil.

“Mereka telah berjanji akan memperbaikinya, tetapi hingga kini janji tersebut tidak kunjung ditepati, sehingga kami berinisiatif untuk membangun jembatan ini secara bergotong royong dan uang untuk membeli pohon kelapa dari hasil patungan,” jelas Herizal.

Meski demikian, Herizal dan warga kawasan itu berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan atau membangun jembatan baru guna memudahkan akses masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Aceh Utara, Edi Anwar  mengatakan, jembatan tersebut akan dibangun secara permanen dan ditampung dalam dana Otsus 2019.

“Sebenarnya jembatan itu sudah diusulkan di APBK 2018, tetapi karena Aceh Utara terlilit utang, maka jembatan itu diusulkan dan sudah ditampung pada dana Otsus 2019, akan dibangun secara permanen,” demikian Edi Anwar.

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018