Media sosial bukan hanya sekedar ruang untuk bersenang-senang dan berbagi perasaan dengan berbagai ungkapan kebahagian maupun derita agar diketahui orang, akan tetapi, melalui media sosial juga dapat mengalang bantuan untuk membantu sesama.
Seperti dibuktikan oleh Desi Maulizar. Sosok gadis kelahiran 7 Desember 1989 asal Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh ini menggunakan media sosial untuk mengalang solidaritas orang dalam membantu warga miskin agar dapat tinggal di rumah layak huni.
Kiprah Desi Maulizar yang dilakukan sejak Januari 2018 tersebut, telah berhasil membangun sebanyak delapan unit rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu .
Rumah-rumah tersebut semula kondisinya buruk dan tidak layak huni, Desi menggalang bantuan melalui media sosial dan memakai dana yang terkumpul untuk menyulap rumah-rumah tersebut menjadi yang layak untuk ditempati.
Rata-rata dibutuhkan waktu lebih kurang sebulan dalam menyelesaikan rumah bantuan tersebut
Cara yang ditempuh oleh Desi Maulizar untuk mendapatkan donatur adalah dengan mengunggah sejumlah foto dari berbagai sisi terhadap kondisi akan rumah warga sasaran yang hendak dibantu pada akun Facebook yang bernama "Desi Anwar" https://www.facebook.com/daesyq.desy.
Setelah gadis cantik ini mengunggah sejumlah foto ditambah sedikit deskripsi tentang kehidupan calon penerima bantuan pada dinding akun Facebooknya, tidak lama kemudian bantuan pun mengalir, baik berupa uang, material dan juga tenaga. Sasaran penerima hasil penggalangan bantuan yang dilakukan olehnya, memiliki beberapa kriteria.
Syaratnya, calon penerima benar-benar miskin, tinggal di rumah yang tidak layak, tidak mempunyai pekerjaan tetap, memiliki banyak tangungan baik anak dan keluarga serta memiliki tingkat pembauran yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya (hubungan baik).
" Kita memilih calon sasaran bantuan rumah yang layak huni ini, dengan beberapa kriteria yang benar-benar layak untuk dibantu agar bantuan yang diperoleh dari sumbangan para netizen tersebut, benar-benar sampai dan tepat sasaran," ujar Desi Maulizar.
Sebutnya, kegiatan pengalangan bantuan yang dilakukan olehnya diberi sebutan dalam bahasa Aceh "Titipan Ureng Ramee", yang memiliki arti titipan orang ramai, karena pada prinsipnya, sumber dana untuk membangun rumah bagi warga yang layak dibantu adalah berasal dari "orang rama".
Menarik menelusuri kiprah aksi sosial gadis ini dalam membangun solidaritas dan kebersamaan demi sebuah kepedulian bagi warga miskin. Diakui olehnya, kegiatan sosial yang dilakukan tersebut tidak ada maksud tertentu, apalagi ingin mendapat pujian.
Semua dilakukan dilandasi semangat kepedulian dan keikhlasan dalam membantu sesama. Apalagi dirinya pernah memiliki pengalaman hidup menjadi orang susah.
"Semasa saya masih kecil bersama orang tua dan adik-adik, saya pernah merasakan bagaimana pahit dan pedihnya tinggal di rumah yang sempit dan benar-benar tidak layak huni. Namun apa boleh buat, kondisi kami memang miskin dan orang tua saya tidak mampu membuat rumah yang layak untuk kami tempati saat itu, bahkan untuk makan saja sulit," ungkapnya mengenang.
Bahkan, Desi Maulizar sempat putus sekolah saat masih duduk di bangku sekolah dasar, karena lebih mengutamakan keuangan orang tua yang pas-pasan untuk membiayai sekolah adiknya daripada dia, karena dia anak sulung dari 6 bersaudara.
"Kala itu, untuk mendapatan uang agar bisa sekolah, saya terpaksa mencari benih ikan kerapu di aliran sungai di sekitar desa kam," ucap gadis yang tinggal di Desa Kuala Meuraksa, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.
Mengenang peristiwa demi peristiwa pahit yang pernah singgah dalam hidupnya dan hidup keluarganya tanpa rumah yang layak. Menjadi motivasi bagi Desi Maulizar dalam mengaplikasikan aksi sosialnya melalui media sosial.
Desi mengunjungi rumah calon penerima bantuan untuk mencocokkan kondisi mereka dengan kriteria yang ditentuka. Apabila sudah cocok foto-foto kondisi rumah diunggah dan donatur membantu dengan mengirim uang nomor rekening BRI 3955-01-008309-53-3 atas nama Desi Maulizar.
Bantuan mengalir dari banyak orang dan dalam rupa-rupa bentuknya.
" Netizen yang ingin membantu berupa uang ada yang mengirim melalui rekening dan ada juga yang memberikan langsung. Sedangkan yang membantu berupa material, ada yang mengantarkan langsung ke lokasi dan ada juga diambil ke toko bangunan. Bahkan ada yang membantu tenaga dengan menjadi tukang dan lain sebagainya," jelas gadis tamatan IAIN Lhokseumawe ini.
Para donatur yang membantu bukan hanya berasal dari wilayah Aceh saja, akan tetapi ada juga warga Aceh yang bermukim di luar negeri, seperti dari Jepang, Australia, Amerika dan Malaysia.
" Semua keperluan dan bantuan yang diberikan tersebut, saya publikasikan di akun media sosial saya. Tentang apa saja kebutuhan bahan bangunannya, berapa yang dibutuhkan dan darimana didapat. Sehingga donatur dapat melihatnya dengan jelas kemana pengunaan sumbangannya,"ujar Desi menjelaskan.
Kiprah sosial yang dilakukan Desi melalui akun media sosialnya, tidak selamanya mendapat apresiasi. Akan tetapi juga ada yang mencibirnya dan menaruh rasa curiga dibalik aksi sosialnya. Namun gadis ini tetap bersikukuh dengan semangat sosialnya meski dicibir.
"Ada juga netizen yang mencibir dan menganggap bahwa kegiatan sosial tentang penggalangan dana saya ini, semata-mata hanya ingin pencitraan pribadi saya. Bahkan ada yang mengaitkannya dengan politik. Padahal saya tidak terlibat apapun dengan dunia politik saya ikhlas melakukan semua ini, karena saya pernah merasakan pahitnya hidup," jelas wanita ini dengan mata berkaca.
Tambahnya lagi, bantuan dari donatur tidak pernah digunakan untuk kepentingan pribadinya. Bahkan untuk makan dan minum serta bahan bakar selama melaksanakan tugas sosialnya ke lapangan Desi merogoh kocek pribadi.
"Semua pengeluaran untuk biaya pembangunan rumah bagi warga kurang mampu itu saya catat dan tidak saya gunakan untuk pribadi saya. Sedangkan untuk kebutuhan makan minum serta bahan bakar sepeda motor saat di lapangan, saya pakai uang pribadi. Saya punya usaha sampingan membuat kue, menjahit baju dan juga usaha dorsmer roda dua,"terang gadis yang murah senyum ini.
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Desi Maulizar, tidak hanya sebatas membangun rumah semata. Akan tetapi, ikut membantu pendidikan anak-anak miskin dengan memfasilitasi ketempat pendidikan yang juga dilakukan melalui media sosial. Serta mengubah pola pikir penerima bantuan yang berorentasi kepada kemandirian dan religi.
" Selain mengalang bantuan untuk tempat tinggal, juga kita upayakan anak-anak mereka mendapat pendidikan yang layak dengan cara memfasilitasi bantuan juga melalui media sosial. Serta mengarahkan pola pikir mereka untuk hidup mandiri," ucapnya lagi.
Menjadi pelopor dalam mengalang solidaritas para netizen dari berbagai penjuru negeri dalam membantu warga miskin menjadi prestasi tersendiri bagi gadis ini, meski halangan dan rintangan kerap menghampiri namun sosok pemudi ini tetap tegar dan bersemangat dalam karya kreatif sosialnya.
Jejak kegiatan sosial gadis ini, bisa dilihat di akun Facebooknya yang bernama "Desi Anwar" https://www.facebook.com/daesyq.desy
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018