Meulaboh (Antaranews Aceh) - Permintaan telur di tingkat distributor Kabupaten Aceh Barat, mengalami peningkatan 70 persen dibanding hari biasa karena tingginya permintaan masyarakat untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad.

Distributor telur di Pasar Gampa, Ilham, di Meulaboh, Rabu, mengatakan permintaan telur ayam buras cukup tinggi dalam sepekan terakhir, usahanya mampu menghabiskan 50 - 60 lempeng/ papan telur sementara dihari biasa hanya 20 - 30 lempeng.

Ia menyampaikan sebagai distributor hanya menjual telur dalam bentuk hitungan per lempeng isi 30 butir dengan harga Rp40.000/ lempeng, kemudian dalam bentuk ikatan besar terdiri dari tujuh lempeng dengan isi 300 butir telur seharga Rp375.000/ ikat.

"Awal November 2018, permintaan per minggu hanya terjual sekitar 20 ikat, sementara sejak minggu ke dua dan ketiga November permintaan meningkat lebih 50 persen. Untuk pasokan aman dari distributor Medan Sumatera Utara,`` katanya.

Masyarakat Aceh khususnya menyemarakkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berdasarkan kalender bulan arab tahun hijiriah, yakni mulai dari Bulan Rabi`ul Awal sampai Jumadil Akhir atau perkiraan lebih dua bulan kalender nasional.

Masyarakat Aceh membuat hidangan berbagai menu masakan untuk tamu undangan pada kegiatan hari puncak dengan berlapis - lapis, mulai dari daging, ikan, telur serta aneka ragam masakan khas daerah, termasuk membuat acara di rumah mengundang tamu.

Pemilik Usaha Dagang (UD) Yus, tersebut, memperkirakan permintaan komoditas telur ayam buras akan bertahan sampai beberapa bulan ke depan, beruntung selama tingginya permintaan itu, belum sampai mengakibatkan terjadinya lonjakan harga.

Sebab pasar produsen telur, Medan Sumatera Utara belum bermasalah dengan permintaan dari pedagang wilayah pulau Jawa, sehingga rantai distribusi untuk pedagang di Meulaboh dan Aceh secara umum masih dalam kondisi aman.

"Biasanya kami sering terbatas mendapat posokan apabila telur di pasar Medan sudah diambil oleh pengusaha dari Jawa. Sering terjadi demikian dan masalahnya bisa ke seluruh wilayah daerah yang ada di Pulau Sumatera," sebutnya lagi.

Pada kesempatan tersebut, Ilham berkata selama ini tidak ada pasokan telur ayam buras produksi peternak unggas lokal di Aceh, sebab walau pun ada pelaku usaha unggas ayam petelur, hampir semuanya menjualnya ke Medan Sumatera Utara.

Persoalan tersebut kata dia, akibat tidak adanya pakan ternak di daerah, sehingga ketergantungan pakan dari pengusaha Medan membuat peternak ayam petelur tidak bisa berjalan maksimal dalam aktivitasnya.

"Ada peternak ayam petelur di Aceh Barat, tetapi mereka tidak bisa kelola sendiri, semua dimodalkan oleh pengusaha dari Medan sebab mereka di sini tidak ada pakan. Secara otomatis semua produksi jual ke sana, nanti jual lagi ke Aceh," pungkasnya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018