Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, hujan yang turun secara terus menerus telah mengakibatkan bencana banjir menerjang empat gampong atau desa di Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Senin, (26/11).
"Untuk korban jiwa nihil, tetapi genangan air setinggi betis orang dewasa terjadi di empat gampong," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek, di Banda Aceh, Selasa.
Ia menerangkan, keempat wilayah gampong tergenang air tersebut, yakni Mendang Ara, Paya Bunjok, Perkebunan, dan Tupah di kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dilaporkan juga telah merendam beberapa hektare perkebunan kelapa sawit milik masyarakat setempat, terutama di daerah dataran rendah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama unsur terkait hingga kini terus memantau kondisi banjir atas kemungkinan terjadi banjir susulan akibat hujan berpotensi terjadi.
"Memang saat ini, banjir sudah berangsur-angsur mulai surut. Keadaan masyarakat di lokasi banjir, saat ini dilaporkan masih aman terkendali," kata Dadek.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, secara umum wilayah di Aceh telah masuki puncak musim hujan hingga awal tahun 2019.
"Wilayah di Aceh telah memasuki musim penghujan. Mulai November, sampai Januari 2019," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad.
Ia melanjutkan, potensi curah hujan lebat disertai petir melanda sejumlah daerah di Aceh, sehingga kawasan dataran rendah harus mewaspadai potensi banjir seperti di daerah aliran sungai.
Tidak terkecuali untuk daerah cekungan, karena sebagian besar provinsi ini dikelilingi oleh wilayah perbukitan.
"Untuk perkotaan, lahan serapan air sangat sempit. Pohon-pohon sudah berganti dengan bangunan, sehingga aliran pembuangan air sudah tak memadai lagi. Bagi daerah itu, perlu waspadai banjir," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018